Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mungkinkah PKS akan terkena 'efek Aa Gym'?

Mungkinkah PKS akan terkena 'efek Aa Gym'? Aa Gym-PKS. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengaitkan kasus yang menimpa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan kasus poligami ustadz kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa' Gym. Saat mendengar kabar kyai pujaan itu nikah lagi, jamaah Aa' Gym yang kebanyakan wanita dan ibu-ibu meninggalkan pengajiannya.

Imbasnya, kerajaan bisnis Aa' Gym pun goyang. Padahal dulu, kawasan Gegerkalong Bandung, dikenal sebagai basis Manajemen Qalbu (MQ). Aa Gym bahkan punya penerbitan buku, stasiun televisi, radio, hingga minuman cola dengan nama MQ Cola.

"Bukan mustahil PKS akan ditinggalkan para kader, sama seperti Aa' Gym yang ditinggalkan oleh ibu-ibu pengajiannya karena nikah lagi. Tidak ada yang dilanggar oleh Aa' Gym dengan menikah lagi," kata Direktur Riset Lingkaran Survei Indonesia Toto Izul Fatah, di Kota Bandung, Selasa (5/2).

Toto menuturkan, berdasarkan kajiannya terhadap karakter pemilih di setiap partai pihaknya menganalisa kasus LHI punya efek domino yang buruk terhadap calon kepala daerah yang diusung oleh PKS.

PKS, kata dia, adalah sebuah partai yang dibangun oleh militansi yang kuat dan dibangun oleh semangat dakwah.

"Di mana orang yang masuk PKS, selain karena mencari karir politik tapi juga ada semangat agamanya," kata dia.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah, kondisi yang dialami oleh nasib PKS hampir sama dengan Partai Demokrat akibat tersandung kasus korupsi. PKS pasti akan ditinggalkan sebagian kadernya.

"Parahnya hampir sama dengan Demokrat, PKS sudah tidak bisa apa-apa," ungkap Iberamsjah kepada merdeka.com, Senin (4/2).

Seluruh partai yang berisi kader-kader yang tersangkut dengan kasus korupsi mampu menurunkan popularitas partai di mata masyarakat. Termasuk PKS, ketika mantan presidennya tersangkut dugaan suap impor daging di Kementerian Pertanian.

"Partai agama atau partai Islam, anti korupsi lebih giat dikemukakan. Tapi partai-partai yang diisi orang koruptor bakal dijauhi. Nggak bisa diberesi macam-macam," tandasnya.

Alhasil, upaya mengembalikan kepercayaan rakyat akan lebih sulit bagi PKS. Terlebih, kasus korupsi langsung menimpa presidennya.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid membantah. Menurut Hidayat, PKS justru makin solid.

"Bahkan ada yang menginfakkan uang dan menghibahkan sepeda motor untuk meningkatkan kualitas partai lagi," kata Hidayat di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (5/2).

Hidayat menambahkan, penetapan Luthfi sebagai tersangka, tidak mempengaruhi loyalitas kader akar rumput. Mereka meyakini, penetapan itu hanya peristiwa regional dan bukan menggambarkan wajah asli PKS.

Terlebih, PKS merasa diuntungkan dengan pemberitaan itu. Pemberitaan seputar Luthfi, justru menguatkan solidaritas PKS. Sehingga, meski diterjang badai PKS tetap optimis target masuk tiga besar di Pemilu 2014 bakal tercapai.

"Kalau kader solid, kami mudah untuk naik," tegas Hidayat.

PKS pun yakin akan menempati posisi tiga besar pada Pemilu 2014 mendatang.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelakar Kaesang Cuma Sekjen PSI yang Dipanggil Jokowi ke Istana: Ketumnya Enggak, Jahat
Kelakar Kaesang Cuma Sekjen PSI yang Dipanggil Jokowi ke Istana: Ketumnya Enggak, Jahat

Kaesang mengungkapkan Raja Juli Antoni dipanggil bukan terkait urusan politik.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat  Investasi di IKN
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN

Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kaesang Efek, Perolehan Kursi PSI Naik 400% di NTT
Kaesang Efek, Perolehan Kursi PSI Naik 400% di NTT

Kehadiran Kaesang menjadikan PSI sebagai representasi partai yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Survei LSI: Ternyata Prabowo Didukung 34,8% Suara PDIP, 53,5% Suara NasDem, 47% Suara PKB
Survei LSI: Ternyata Prabowo Didukung 34,8% Suara PDIP, 53,5% Suara NasDem, 47% Suara PKB

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Ungkap 76,2 Persen Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Ada 2 Alasan Kuat
Survei LSI Ungkap 76,2 Persen Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Ada 2 Alasan Kuat

76,2 persen publik puas dengan kinerja Jokowi. 14,1 persen di antaranya merasa sangat puas.

Baca Selengkapnya
PSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang
PSI Terancam Tidak Lolos DPR, Ini Reaksi Kaesang

Kaesang menolak banyak bicara perihal partainya tidak lolos ambang batas parlemen atau gagal masuk ke DPR RI

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya