Mundurnya Setya Novanto momentum awal ubah kinerja DPR
Merdeka.com - Setya Novanto memutuskan mundur sebagai Ketua DPR terhitung sejak 16 Desember 2015. Ia mengatakan kemunduran dirinya itu sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi perpolitikan dan sosial di masyarakat yang sebelumnya gaduh akibat kasus "Papa Minta Saham" ini.
Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, mundurnya Setnov dapat dijadikan momentum awal mengubah kinerja DPR secara menyeluruh. Utamanya dalam menghasilkan undang-undang.
"Pengganti Setya Novanto harus menghindari apa yang dilakukan Setya seperti lobi-lobi bisnis yang dapat melanggar kewenangan ketua DPR," katanya saat memaparkan survei LSI tentang menurunnya kepercayaan publik terhadap DPR, di Jakarta, Kamis (17/12).
Selain itu, lanjut Adjie, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah harus mengubah gaya kepemimpinannya agar terkesan membela kepentingan publik. Ia juga menyarankan DPR mengambil inisiatif kocok ulang pimpinan.
"Agar pimpinan baru DPR lebih kompeten dan kredibel," ujarnya.
Tingkat kepercayaan publik terhadap DPR berada pada titik terendah menjelang akhir 2015. Bahkan kondisi ini terendah dalam kurun 10 tahun terakhir.
Temuan tersebut didapat dari survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terhadap 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Dari survei tersebut, sebanyak 51,80 persen publik percaya DPR bekerja untuk diri sendiri, 40 persen percaya DPR bekerja untuk rakyat, dan sisanya mengaku tidak tahu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sendi sebelumnya mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo melantik dua menteri baru pada Rabu, 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca Selengkapnya