Minta Rapimnas PPP dibubarkan, massa bantah dibayar Haji Lulung
Merdeka.com - Puluhan orang yang mengatasnamakan kader muda PPP membantah jika aksi demonya merupakan bayaran dari Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Mereka masih bertahan di Gedung PPP menanti rapimnas selesai.
"Hei kami ini bukan massa bayaran. Kami ini juga bukan suruhan Haji Lulung. Kami ini datang dengan hati nurani ingin menyelamatkan Kabah," ujar salah satu kader muda PPP yang mengaku bernama Ustaz Dahlan, di lokasi, Minggu, (20/4).
Selain itu, dia juga menyindir Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin yang menyebut bupati Bogor itu sebagai biang perpecahan. "Kalau Rahmat Yasin bisa gulingkan ketua umum, maka kami bisa gulingkan Rahmat Yasin," tegas dia.
Yang menarik, meski sempat dorong-dorongan dengan polisi, massa yang bertahan malah akrab dengan aparat. Mereka mengajak bergurau salah satu personel polisi bahkan meminta berfoto polisi yang sedang berjaga-jaga, menggunakan kamera handphone.
"Pak kami minta foto yah, satu, dua, tiga," cetus pria yang memakai peci merah.
Hingga pukul 02.00 WIB, Rapimnas PPP yang digelar di lantai 3 masih berlangsung.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaAda pun 7 poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah untuk kemaslahatan bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPria tersebut ditangkap polisi di Lampung usai tragedi pembunuhan
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Puan Maharani meyakini masa depan bangsa ada di tangan anak muda yang bertanggungjawab dan memiliki etika.
Baca Selengkapnya