Merasa dikhianati, PDIP tuding Demokrat tukang pencitraan
Merdeka.com - Politikus senior PDIP Pramono Anung menilai aksi walkout Fraksi Demokrat saat pengambilan keputusan RUU Pilkada hanya untuk pencitraan. Menurut dia, Demokrat tidak sungguh-sungguh perjuangkan Pilkada langsung dalam draft RUU Pilkada.
"Ini menunjukkan kepada kita bahwa Partai Demokrat tidak sungguh-sungguh dukung pilkada langsung tapi hanya pada keinginan membentuk citra publik," ujar Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/9).
Pramono merasa sangat kecewa dengan sikap Partai Demokrat semalam. Padahal, kata dia, PDIP bersama Hanura dan PKB dukung opsi Demokrat Pilkada langsung dengan syarat.
"Kami sangat kecewa dan menyesakkan dengan sikap yang dilakukan Partai Demokrat di mana secara bulat kami mendukung mulai dari PDIP, PKB, dan Hanura atas opsi Partai Demokrat itu," terang dia.
Pramono mengaku dalam forum lobi sudah disampaikan kepada Demokrat, bahwa PDIP, Hanura PKB ikut bersama partai pimpinan SBY itu. Namun di paripurna, Demokrat justru walkout.
"Di dalam forum lobi pun kami sampaikan. Namun, Partai Demokrat tiba-tiba walkout tanpa babibu dan tetap atas nama perjuangan rakyat. Ini ironis, sungguh aneh dilakukan secara terbuka begitu," kata Pramono kecewa.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak keseluruhan permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaKabar pertemuan itu pertama kali diungkap politikus PDIP, Deddy Yevri Sitorus.
Baca SelengkapnyaPartai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaSejumlah politikus PDIP berpotensi gagal menjadi anggota DPR pada Pemilu 2024
Baca Selengkapnya