Membaca Respons Politik Golkar dan NasDem di Tengah Manuver Politik Prabowo
Merdeka.com - Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai, jika Partai Gerindra benar-benar bergabung dalam barisan koalisi pemerintah, maka akan membuat cemburu partai lainnya di dalam koalisi. Di sisi lain, kritik terhadap pemerintah tidak akan seperti yang terjadi di periode pertama pemerintahan Jokowi. Sebab, oposisi praktis tak bisa berbuat banyak karena kalah dominan.
"Itu pasti (buat cemburu) dan sudah diomongkan, beberapa partai langsung merespons dan tidak positif. Kita saksikan NasDem dan Golkar bahasanya agak kritis," tutur Siti di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (16/10).
Siti menilai, Gerindra tak akan ngotot masuk ke koalisi bila sebelumnya mendapat jatah kursi ketua MPR. Saat ini setelah kursi ketua MPR menjadi milik Partai Golkar, hitungan politik berubah.
"Itu saja bacanya, cenderungnya ke sana. Sebetulnya, kalau kemarin Gerindra itu mendapatkan ketua MPR bisa jadi tidak harus masuk ke koalisi pemerintah," ucapnya.
Dia memprediksi, pemerintahan Jokowi periode kedua bakal lebih adem. Alias, tak ada banyak kisruh bila dibanding dengan periode sebelumnya.
"Kayaknya yang lalu lebih kisruh ya. Diawali dengan kisruh yang luar biasa karena baru selesai pemilu, MD3 itu diganti. Karena UUD MD3 diganti, maka konskuensi logisnya PDIP tidak bisa menjadi ketua DPR RI," jelas dia.
Reporter: Ratu Annisaa SuryasumiratSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaPrabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga Hartarto terang-terangan meminta jatah 5 kursi menteri jika Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMGKR mengatakan berpolitik adalah untuk merebut kekuasaan yang tujuannya untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAirlangga sendiri belum memberikan sinyal rencana mengajak Maruarar Sirait untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya