Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Megawati: PDIP tak punya media, wong ndak punya duit

Megawati: PDIP tak punya media, wong ndak punya duit Megawati kampanye di Manado. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan pemimpin partai politik kini banyak yang merambah ke dunia bisnis media sehingga dimudahkan dalam kampanye pemilu sekarang ini. Namun, PDIP tidak bisa melakukan itu karena tidak punya biaya.

"Banyak sekarang yang punya media sana media sini. Tapi PDIP tidak punya (media), wong ndak punya duit," ujar Mega saat kampanye terbuka di Balai Desa Sanggalangit, Buleleng, Bali, Kamis (3/4).

Namun demikian, Mega mengaku tak berkecil hati karena partainya tidak memiliki media elektronik atau cetak yang bisa saja digunakan sebagai sarana kampanye.

"Tapi tidak apa-apa, kita harus mandiri. Saya tidak mengajarkan itu (membeli media). Karena azas yang kita junjung tinggi adalah gotong royong," tegasnya.

Selain itu, Mega juga menyindir perilaku kebanyakan pemuda dan pemudi Tanah Air yang semakin berkiblat ke barat. Hal itu dinilai Mega sudah melupakan karakter maupun budaya bangsa sendiri.

"Di pelosok-pelosok, pemuda lebih menginginkan punya HP, games, sepeda motor ketimbang mereka menjadi petani untuk menghasilkan sesuatu," ucap Mega.

Padahal, Mega menilai jika seorang pemuda bisa menjadi petani yang sukses maka ia bisa membeli sejumlah barang yang diinginkan. "Dia tidak menyadari dari apa yang ia hasilkan bisa membeli HP, games atau sepeda motor," tuturnya.

"Kalau sekarang hampir 60 juta orang punya sepeda motor. Tapi saya tidak setuju karena kebanyakan dibeli kredit bukan tunai. Apa artinya? Itu menunjukkan kita sudah tergantung," lanjutnya dengan menggebu-gebu.

Mega pun mengajak para kader serta simpatisan untuk berpikir ke depan. "Jangan pragmatis. Berpikir ke depan. Jangan berpikir yang penting saya punya motor hari ini, enggak peduli duitnya dari mana," ucapnya.

Selain itu, Mega juga mengkritisi banyaknya pemuda yang tersandung kasus narkoba. "Buat apa sih narkoba itu. Biasanya ya kalau laki-laki biar kelihatan gagah, kalau perempuan untuk ikutan pacarnya biar bisa berdua, atau dia broken home, keluarganya tidak karuan," sindir Mega.

Fenomena yang terjadi dewasa ini membuat Mega khawatir bangsanya akan kehilangan jati diri. "Maka perlahan-lahan kita dijajah seperti itu. Kenapa bisa, karena sudah kehilangan jati diri," pungkasnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membacakan mandat yang diberikan Megawati kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai calon presiden. Isi mandat tersebut juga disebarluaskan kepada seluruh kader maupun partisipan partai berlambang kepala banteng itu yang ada di Kabupaten Buleleng.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi

Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Megawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti

Megawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti

Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Megawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama

Megawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama

Menurut Todung, berdasarkan informasi dari media sendiri telah mencatat bahwa begitu banyak pelanggaran yang ditemukan selama perhelatan menuju Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati: Pemimpin Harusnya Mengayomi Rakyat, Bukan Menurunkan Aparat Diam-Diam

Megawati: Pemimpin Harusnya Mengayomi Rakyat, Bukan Menurunkan Aparat Diam-Diam

Megawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Megawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa

Prabowo Puji Megawati: Berjasa Dalam Pembangunan Bangsa

Prabowo menyebut Megawati memiliki jasa besar dalam membuat landasan kebijakan perekonomian, landasan ideologi, dan landasan politik bangsa.

Baca Selengkapnya
Megawati Soroti Kasus Anggota TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali: Kok Enak Aja Rakyat Dibikin Bonyok

Megawati Soroti Kasus Anggota TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali: Kok Enak Aja Rakyat Dibikin Bonyok

Megawati menyayangkan aksi sejumlah anggota TNI tersebut.

Baca Selengkapnya
Megawati Pimpin Pemukulan 10.000 Kentongan di GBK: Lawan Politik Uang dan Intimidasi

Megawati Pimpin Pemukulan 10.000 Kentongan di GBK: Lawan Politik Uang dan Intimidasi

Pemukulan kentongan ini sebagai simbolisasi agar masyarakat tersadar untuk ikut menjaga kewaspadaan dan melawan intimidasi.

Baca Selengkapnya