Megawati Mengaku Belum Ada Ajakan dari Jokowi untuk Bahas Kabinet
Merdeka.com - Posisi kabinet Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua masih dirahasiakan presiden. Sejumlah partai koalisi bahkan sudah blak-blakan minta jatah, bahkan disebut-sebut ada kursi menteri untuk kubu oposisi yang ingin gabung.
Terkait hal ini, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, sejauh ini belum ada ajakan dari Presiden Jokowi dan partai koalisi lainnya untuk berbicara soal pemerintahan ke depan, termasuk soal kabinet. Dia bahkan mengaku saat ini sedang fokus menghadapi kongres partainya.
"Belum ada berita. Saya enggak tahu, paling juga nanti dikabari," kata Megawati dalam keterangannya, Rabu (10/7).
Untuk diketahui, sejumlah petinggi parpol koalisi Jokowi-KH Ma'ruf Amin sudah menyatakan bahwa soal pemerintahan ke depan khususnya soal kabinet, akan dibicarakan oleh Jokowi dengan para ketua umum parpol. Karena dianggap sebagai pimpinan koalisi parpol, sikap PDI Perjuangan akan ditunggu siapapun.
Megawati tak membuat pernyataan yang menolak hal itu. Dia hanya mengisyaratkan bahwa semuanya ada waktunya. Saat ini, dirinya justru lebih sibuk memikirkan kongres partai yang akan berlangsung pada Agustus tahun ini.
"Saya kan lagi heboh mau urusan kongres," kata Megawati.
Namun, soal bagaimana persiapan jelang kongres, Megawati memilih menjawab singkat. "Ya nanti saja deh," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaBerbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya
Baca SelengkapnyaTak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya