Marzuki Alie: Jika Demokrat Dikelola Profesional, Tak Perlu Takut Gerakan Ilegal
Merdeka.com - Mantan Ketua DPR, Marzuki Alie terseret dalam isu kudeta Partai Demokrat. Dia tak membantah atau membenarkan isu yang diungkap oleh Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
Marzuki hanya mengkritik kepemimpinan Partai Demokrat yang selama ini terjadi. Dia mengatakan, partai pasti ada intrik baik dari dalam maupun dari luar. Semuanya pasti berujung kepada kepentingan.
"Seandainya partai dikelola secara profesional, dan semua agenda-agenda partai dilaksanakan sesuai konstitusi partai, enggak perlu khawatir adanya gerakan-gerakan yang dilakukan secara inkonstitusional," jelas Marzuki saat dihubungi merdeka.com, Selasa (2/2).
Marzuki pun bercerita saat diajak mantan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bergabung dengan Partai. Momen itu terjadi sekitar tahun 2003.
"Saya masuk Demokrat bercita cita partai ini menjadi partai modern, sesuai janji SBY saat mengajak saya bergabung tahun 2003, secara perlahan harus melepaskan diri dari figur ketokohan, karena ketokohan seseorang pasti berakhir," terang Marzuki.
Dia melanjutkan, partai modern dibangun dengan sistem yang kuat, kaderisasi terprogram dan berkelanjutan serta gradual. Dipastikan akan menghasilkan partai yang kuat, tahan terpaan darimanapun.
Citra partai penting, kata dia, tapi konsolidasi membangun kekuatan sampai ke akar rumput juga penting. Itulah yang dilakukannya saat menjadi sekjen partai 2005-2010.
"Menurut saya enggak perlu terlalu dibesar besarkan, apalagi melibatkan presiden untuk urusan internal partai. Pasti tidak akan dilayani oleh presiden. Apa urusan dengan presiden pasti itu jawabnya, dan itu seolah seolah menuduh presiden terlibat," terang Marzuki lagi.
Dia pun menyarankan para kader Demokrat membangun soliditas partai. Sebab, partai yang solid dan kuat tidak akan goyah pengaruh dari luar.
"Karena kader-kader sadar, bahwa kalau partai ini gaduh, akan merugikan mereka sendiri, apalagi punya cita-cita politik 2024," katanya.
Sebelumnya, Partai Demokrat akhirnya mengungkap orang-orang yang terlibat dalam upaya kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bukan cuma Moeldoko, tapi juga Johnny Allen Marbun dan Marzuki Alie.
"Johny Alen Marbun, Max Sopacua, Marzuki Alie," kata Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarif Hasan saat dihubungi, Selasa (2/2).
Sebelumnya, Syarief juga mengatakan, mantan terpidana korupsi Wisma Atlet, M Nazaruddin juga terlibat.
"Yang terlibat Nazaruddin," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaAra menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnya"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan
Baca SelengkapnyaLangkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca SelengkapnyaTidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.
Baca Selengkapnya