Makin Malam, Rapat Pleno KPU Semakin Dihujani Interupsi
Merdeka.com - Lebih dari sepuluh jam rapat pleno rekap Pemilu luar negeri, sejak dimulai pukul 09.00 WIB masih berlangsung. Sedianya rapat pleno ini akan merekap data suara luar negeri sebanyak 25 hingga 26 negara, Sabtu (4/5).
Kendati faktanya, baru tujuh negara dilakukan penghitungan bersama hingga pukul 20.00 WIB, seperti Pyongyang (Korut), Tashken (Uzbek), Tunis (Tunisia), Karachi (Pakistan), Hanoi (Vietnam), Yangon (Myanmar), dan Washington (AS).
Pantauan di lokasi, molornya rekap suara ini dikarenakan banjir interupsi, ketidaksepahaman data di lapangan dan angka dibacakan, juga hal teknis penghitungan suara dan surat suaranya.
"Ada beberapa soal Yangon, Hanoi dan Washington, ada beberapa catatan saya mohon dari Pokja PPLN memberi tanggapan," kata Hasyim Asyari, Komisioner KPU RI saat rapat pleno berlangsung, Sabtu (4/5).
Memang dalam data dipaparkan, jumlah suara yang ada memiliki selisih angka antara data Pokja PPLN dan temuan para saksi partai di lapangan. Seperti kerap disanggah oleh perwakilan TKN 01 Arief Wibowo dan Perwakilan BPN 02, Ferry Mursyidan Baldan yang kerap bertanya data dari Pokja PPLN tersebut, agar clear.
"Ini catatan saja, ini kami bingung temen-temen PPLN bingung, supaya ini bisa diperbaiki karena ini dokumen kami ingin menegaskan penyesuaian itu diikuti berita acara, tidak bisa hanya disesuaikan," kritik Ferry.
Hasyim menerima masukan dan akan meminta Pokja PPLN terkait akan langsung menjelaskannya.
"Bahwa kita lacak di data pemilih yang mestinya dicatat karena bisa saja beda jumlahnya karena administratif dan faktual. Jadi saya coba minta PPLN dijelaskan," jawab Hasyim.
Pengamatan di lokasi, jalannya rapat pleno memang sangat rumit dan mendetail. Angka demi angka yang muncul dari surat suara terus disanggah, dengan persepsi dan data masing-masing yang tak kunjung menemukan titik temu.
Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman sendiri mengatakan target rapat pleno rekap suara Pemilu luar negeri akan dilangsungkan hingga pukul 22.00 WIB. Harapannya, 26 negara bisa tercakup di hari pertama karena KPU sendiri akan melangsungkan rapat pleno ini sampai lima hari ke depan, dengan target 25-26 negara per harinya.
Namun hingga menjelang pukul 21.00 WIB, negara direkap belum juga sampai mencapai 10 negara.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Lanjutkan Rapat Pleno Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 di 5 Provinsi
Setidaknya rekapitulasi suara sudah dilakukan untuk 21 provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024 Kemungkinan Setelah Buka Puasa
Dengan adanya agenda rapat pleno dua provinsi terakhir, kemungkinan penetapan Hasil Pemilu 2024 akan dilakukan malam hari.
Baca SelengkapnyaKPU: Provinsi Papua Siap Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional
Kini hanya tinggal menunggu kedatangan pimpinan KPU Papua untuk mengikuti rapat pleno.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU Jawab Tuduhan Ada Operasi Selamatkan Parpol Tertentu Agar Lolos Parlemen
Tudingan itu muncul karena beberapa kecamatan menghentikan sementara rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024
Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pemalsuan Data Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Tujuh PPLN Dituntut Enam Bulan Penjara dan Denda Rp10 Juta
Enam PPPLN tidak dipenjara sementara satu dijebloskan ke rutan.
Baca SelengkapnyaKPU Targetkan Rekapitulasi Suara Luar Negeri Selesai Besok
Proses rekapitulasi hasil perolehan suara dari luar negeri telah mencapai 90 persen hingga Minggu sore.
Baca SelengkapnyaKPU Rekapitulasi Suara Jabar dan Papua Barat Daya Malam Ini, 3 Provinsi Terakhir Besok
Pihaknya dapat menuntaskan rekapitulasi seluruh suara Pemilu 2024 pada Selasa.
Baca SelengkapnyaKPU Sahkan Prabowo-Gibran Menang di Kalimantan Utara
KPU mengesahkan Prabowo-Gibran menang di Kalimantan Utara.
Baca Selengkapnya