LSI Denny JA: 67,1% Pemilih Nilai Ekonomi Baik Dukung Jokowi, 23,8% Pilih Prabowo
Merdeka.com - Survei LSI Denny JA mencatat masyarakat yang percaya ekonomi baik cenderung bakal memilih petahana Joko Widodo ketimbang Capres 02 Prabowo Subianto. Hal itu terekam dalam survei teranyar dilakukan LSI Denny JA periode 18-25 Februari 2019.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden dengan 87,8 persen pemilih muslim. Dari 71 persen pemilih yang menilai ekonomi baik, 67,1 persen merupakan pemilih paslon 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Sedangkan, 23,8 persen memilih pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Jokowi-Ma'ruf unggul di segmen pemilih muslim yang menilai ekonomi baik. Sedangkan Prabowo-Sandi unggul di segmen pemilih muslim yang menilai ekonomi buruk," ujar Peneliti LSI, Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3).
Sementara, dari 24,9 persen pemilih muslim yang menganggap ekonomi buruk, 63,7 persen bakal memilih Prabowo-Sandiaga. Sementara, 26,3 persen memilih Jokowi-Ma'ruf Amin.
LSI juga mencatat ada 12,2 persen pemilih dari kelompok selain beragama Islam. Dari 85 persen pemilih dari kelompok minoritas mengatakan ekonomi baik. Sebagian besar memilih petahana Jokowi dengan persentase 87,2 persen. Sisanya 7,2 persen bakal memilih Prabowo.
Sementara, dengan dasar 9,5 persen mengatakan ekonomi buruk, 50 persennya memilih Jokowi. Sedangkan, 42,9 persen memilih Prabowo.
"Jokowi-Ma'ruf unggul di pemilih yang menilai ekonomi baik atau buruk. Namun, selisih kemenangan Jokowi-Ma'ruf lebih besar di segmen ekonomi baik," kata Ardian.
Diketahui, Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Besaran responden 1.200 yang diwawancarai tatap muka dalam rentang waktu 18-25 Februari 2019.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei elektabilitas Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 46,6 persen
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya