Langkah Jokowi Menentukan Suara di Pilpres 2024
Merdeka.com - Peneliti CSIS Arya Fernandes menilai, endorsement politik oleh Presiden Joko Widodo akan menentukan perolehan suara tokoh yang berlaga di Pilpres 2024. Jokowi yang sudah tak bisa bertarung lagi di 2024 memiliki popularitas dan basis pemilih loyal yang tinggi.
"Positioning Pak Jokowi di pilpres itu akan menentukan naik turun perolehan seorang calon," ujar Arya dalam diskusi pemaparan survei secara daring, Minggu (14/11).
Arya melihat ada tokoh-tokoh yang berpeluang didukung oleh Jokowi. Baik itu tokoh dari internal kabinet atau dari luar kabinet.
Jokowi Netral di 2024?
Yaitu ada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketum Golkar, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menparekraf Sandiaga Uno dari menteri-menteri kabinet. Sementara dari luar kabinet ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga politikus PDIP Puan Maharani.
"Dugaan saya dengan situasi sekarang dengan adanya sejumlah kandidat yang dekat sekali dengan pak presiden," ujar Arya.
Meski demikian, Arya meyakini Jokowi akan bersifat netral. Bahkan mendukung semuanya di antara tokoh tersebut yang maju di Pilpres 2024.
"Jadi dengan segala variasi yang banyak itu saya menduga Pak Jokowi akan netral, dan mungkin support semuanya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya