Kubu Airlangga: Siapa yang Mau Akomodasi Kubu Bamsoet di DPP?
Merdeka.com - Rapat Komisi A Munas Partai Golkar telah menyepakati Airlangga Hartarto sebagai formatur tunggal atau penentu untuk membentuk kepengurusan pusat. Kubu Bambang Soesatyo sudah mengirim nama untuk masuk dalam struktur pusat.
Loyalis Airlangga, Ace Hasan Syadzily, menyebut kubu Bamsoet tidak perlu diakomodasi dalam struktur DPP. Sebab, Bamsoet tidak punya dukungan dari DPD I dan II di Munas.
"Enggak (akomodasi) lah konteksnya kemarin kan enggak ada DPD dukung Bamsoet kan basisnya pemilik suara ini kan DPD DPD tingkat satu. Kan mereka enggak ada yang dukung Bamsoet lalu siapa yang mau diakomodasi," kata Ace di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/11).
Lagipula, menurut Ace, Kubu Bamsoet tidak mengikuti Munas selama beberapa hari. Harusnya, gerbong Bamsoet mau berbaur di forum tertinggi partai Golkar ini.
"Seharusnya kan mereka ketika dinyatakan sudah bersama ya gabung dong ini Bamsoet enggak hadir selama Munas. Orang-orangnya kayak Robert (Kardinal), Nusron (Wahid), hadir gak?," kata Ace.
"Harusnya kan berbaur berdiskusi jadi bagian dari proses munas kan gak cuma pemilihan ketum tapi gagasan apa yang ditawarkan buat Golkar," ujarnya.
Loyalis Bamsoet Kirim Nama
Sebelumnya, pimpinan komisi A Munas, Azis Syamsuddin, menyebut para loyalis Bambang Soesatyo telah mengirim nama untuk masuk kepengurusan pusat. Namun, kata Azis, hal tersebut belum final.
"Belum final, masih dia ngirim-ngirim nama," ucap Azis.
Dikonfirmasi terpisah, Loyalis Bamsoet, Ahmad Noor Supit mempercayakan kepada Airlangga membentuk kepengurusan baru. Dia menyebut Airlangga menjanjikan gerbong Bamsoet masuk DPP.
"Iya lah (dijanjikan). Kita tunggu saja. Kan sudah disampaikan juga pada saat pidato pembukaan ada rekonsiliasi. Tinggal realisasi saja apa benar, apa enggak," kata Supit.
Kubu Bamsoet masih menunggu ajakan dari pihak Airlangga. Dia mengungkit kesepakatan Bamsoet mundur dari Caketum Golkar.
"Kalau satu deal ketika Bamsoet harus mundur itu. Mereka rekonsiliasinya adalah kepengurusan bersama," ujar dia.
Supit tidak memungkiri bila kubu Bamsoet meminta 30 persen di struktur kepengurusan pusat Golkar. Menurutnya, cerminan rekonsiliasi harus terealisasi di kepengurusan baru.
"Itu kan konsep ke konsep aja, pada intinya adalah, cerminan rekonsiliasi itu harus kelihatan dari nanti konfigurasi pengurus yang akan nanti diputuskan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabupaten Probolinggo membutuhkan figur bupati yang bisa diterima semua kalangan.
Baca SelengkapnyaGanjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menargetkan Prabowo-Gibran menang di atas 50 persen dan Golkar menang 20 persen suara di Bali.
Baca SelengkapnyaAirlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya