Kritisi anggaran, mahasiswa bakar gerbang KPU Jabar
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bandung menggeruduk kantor KPU Jawa Barat. Dalam aksinya, PMII juga sempat membakar ban yang menyebabkan gerbang KPU tersambar.
Beruntung api yang membumbung disemprot hydrant oleh aparat sehingga tidak merembet. Hujan abu pun membumbung di sekitaran kantor yang terletak di Jalan Garut, Bandung tersebut.
Dalam aksinya, mahasiswa yang menggunakan jas almamater masing-masing kampus ini mengkritisi kinerja KPU yang dianggapnya masih banyak kekurangan.
"Rp 1 triliun adalah angka yang fantastis untuk penyelenggaraan sebuah demokrasi. Tapi tidak diiringi dengan pemilu yang berkualitas," kata Ketua PMII Kabupaten Bandung, Jalaludin, Senin (28/1) dalam orasinya.
Sosialisasi Pilgub Jabar belum menyentuh semua kalangan, padahal dengan anggaran yang mencapai Rp 3,5 miliar adalah bukti ketidakseriusan KPU untuk menggaet pemilih.
Terakhir adalah gagalnya pengadaan 3 surat suara melalui sistem lelang. "Ini ada apa, sampai-sampai sampul surat suara juga gagal," tanyanya.
Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli akan terus mengawal proses demokrasi yang di Jawa Barat, PMII mengaku siap menjadi garda terdepan dalam rangka perbaikan Jawa Barat untuk mencari pemimpin.
Pantauan merdeka.com, aksi tersebut semula berlangsung damai. Namun beberapa mahasiswa tampak memprovokasi aksi tersebut. Provokasi itu membakar ban bahkan menghujat polisi.
Tak ayal usai bakar ban, yang membuat suasana panas mahasiswa mencoba merangsek dan mendorong pagar yang sempat terbakar. Aksi saling dorong antara mahasiswa dengan polisi sempat terjadi.
Namun usai mereka bergegas membubarkan diri. Insiden sempat kembali lagi terjadi. Aksi saling dorong bahkan baku hantam sempat terjadi. Namun situasi itu tak berlangsung lama. Polisi yang sempat mengamankan provokator melepasnya. Rencananya massa tersebut akan melanjutkan kembali aksinya di depan Gedung Sate.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui kampanye akbar akan digelar 10 Februari mendatang jelang masa tenang Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaCivitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPasangan Anies-Cak Imin memilih tidak mengambil tanggal 9 Februari untuk kampanye akbar di Jateng
Baca SelengkapnyaRekomendasi itu akan dilakukan secara berjenjang hingga diputuskan oleh tingkat KPU Kabupaten/Kota.
Baca SelengkapnyaTiga remaja sok jago di jalanan tak berkutik saat digelandang ke Polsek Cibinong hingga ibu mereka dipanggil
Baca Selengkapnya