Kritik Jokowi, bentuk sayang SBY berbuah serangan balik
Merdeka.com - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menjadi buah bibir setelah curhat soal diamnya beberapa bulan terakhir. Melalui sebuah wawancara yang diunggah ke Youtube, SBY mengaku puasa 'mengkritik' pemerintah karena ada 'orang dekat' Istana yang tak suka dengan kritik yang disampaikannya.
"Saya masih ingat kalau tidak salah dulu sekian bulan lalu, ketika saya sekali-sekali melepas Twitter, ada pihak yang tidak suka, ada elemen di lingkar kekuasaan yang tidak nyaman bahkan mengirim pesan kepada saya," kata SBY.
Dia kembali membandingkan dengan era kepemimpinannya di mana banyak orang menghujat dan mengkritiknya habis-habisan. Namun mereka yang dulu keras mengkritik SBY, di era Jokowi-JK justru bungkam lantaran sudah mendapat jabatan dan kursi empuk. Dia menyindir mereka yang berada di sekitar Istana justru kini alergi kritik. "Saya pikir ini negara demokrasi tentu siapa pun termasuk saya punya hak untuk berbicara."
Menurutnya, kritik yang disampaikan bertujuan untuk kebaikan bangsa. Dalam politik, saling mengkritik dan mengoreksi adalah hal wajar. Pemerintahan yang berkuasa tidak bisa menutup telinga dan mencegah orang lain mengkritik. Dia seolah menyinggung partai penguasa saat ini yang di era kepemimpinannya bersuara paling keras mengkritik kebijakannya.
"Inilah yang kita harus banyak belajar, bahwa itu politik, itu demokrasi, ada kalanya kita mengkritik, mengoreksi, menyerang. Tapi ketika mengemban amanah, harus bersedia juga dikoreksi, untuk kebaikan," tegas Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menyebut kritikan dari SBY pada pemerintahan Jokowi sebagai bentuk rasa sayang dan kepedulian. Dia mengatakan, SBY rela meluangkan waktunya untuk memberi perhatian pada pemerintah. Karena itu dia menyayangkan reaksi 'orang dekat' Istana yang mengirimkan pesan pada SBY lantaran gerah dengan kritikan. Pemerintahan Jokowi-JK diminta tak alergi dengan derasnya kritikan dari pelbagai kalangan.
"Orang yang kritik itu sayang sama kita. Kalau tak sayang kan tak peduli. Apalagi Pak SBY presiden ke enam, saya yakin Pak SBY bicara seperti itu harus dihargai, Pak SBY meluangkan waktu perlu diapresiasi, karena beliau mengingatkan berarti sayang, dan pengalaman beliau banyak dan terbukti. Presiden dua periode," jelas Nurhayati.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaResmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi
AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Surya Paloh, Anies: Cuma Tontonan, Kita Solid Jalan Terus Bersama
Anies menegaskan koalisi akan tetap solid berada pada garis perubahan.
Baca Selengkapnya