Kriteria calon pendamping Ahok di Pilgub DKI
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta memang baru akan digelar tahun depan, namun panasnya persaingan sudah mulai dirasakan sejak tahun lalu. Beberapa nama digadang-gadang disiapkan untuk menantang petahana Basuki Tjahaja Purnama yang mengaku bakal bertarung melalui jalur independen.
Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, pengusaha Sandiaga Uno, hingga politisi Golkar Tantowi Yahya, diyakini bakal jadi pesaing kuat Ahok. Namun dari nama-nama tersebut, belum ada satupun yang memastikan bakal maju menantang Ahok.
Tak kalah menarik teka teki sosok pendamping Ahok sebagai calon wakil gubernur yang akan menemaninya bertarung di Pilgub tahun depan. Tentu saja Ahok punya kriteria khusus untuk calon pendampingnya. Merdeka.com mencatat kualifikasi dan kriteria calon cawagub yang diinginkan Ahok. Berikut paparannya.
Bukan gaya nomor satu
Usai bertemu Ahok, Juru bicara teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan, pihaknya tidak mau terburu-buru dan belum memiliki nama yang akan direkomendasikan.
"Tadi kita sudah omongin soal wakil, kita masih menunggu. Ini pertemuan pertama teman Ahok tapi kita enggak ngoyo untuk mencalonkan siapapun karena ini obrolan santai," kata Amalia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/1).
Teman Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada mantan politisi Gerindra itu. Namun, menurut cerita Ahok, dia menginginkan sosok yang tidak hanya bergaya tapi juga cakap bekerja.
"Ahok menegaskan wakilnya yang bisa membantu menunjang kinerja berhasil, bukan wakil yang gayanya nomor satu. Teman ahok belum punya nama, semuanya serahkan Ahok," jelasnya menirukan.
Tak rewel tapi kerja
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, belum memutuskan siapa bakal calon pendampingnya di Pilgub 2017 nanti. Juru bicara teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan, Ahok memilih cawagub seperti memilih istri.
Kriteria khususnya adalah bisa saling melengkapi kekurangan kinerja masing-masing dan tidak suka membuat gaduh.
"Pak Ahok mengibaratkan memilih cawagub seperti memilih istri. Dipilih yang enggak rewel, bisa membantu visi gubernur, harus bisa mengimbangi," ujarnya.
Harus klop
Ahok telah memiliki kriteria khusus dalam menggandeng seseorang untuk maju bersamanya dalam kontestasi Pilgub DKI 2017 mendatang. Dia menyebut calon wakil gubernurnya nanti harus sosok yang klop dengannya.
"Kalau wakil harus cocok dengan saya dong, kayak kamu menikah kalau enggak cocok emang enak?" kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (11/1).
"Ya kamu menikah atau pacaran sama orang yang enggak cocok capek kan? Kalau sama yang cocok kan enak. Kalau kayak mas Djarot, orangnya kan emang enak, duduk-duduk terus ngomong gitu," lanjutnya.
PNS baik
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mengaku punya misi membangkitkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap pejabat publik. Sebab, selama ini masyarakat memandang pejabat identik dengan perilaku korup dan malas bekerja.
Ahok mengaku tengah bergerilya mencari 'calon pendamping' yang tepat untuk bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Dia lebih tertarik meminang PNS daripada kader partai politik.
"Kalau saya mencalonkan lagi, saya bilang, kalau KTP terkumpul, saya bilang kalau sudah ketemu PNS yang baik di DKI, saya akan mencalonkan dia jadi wagub sekalipun kami harus kalah. Ini untuk mempertontonkan kepada rakyat bahwa saya mau membuktikan ada PNS di DKI yang pantas jadi wagub dan gubernur. Itu yg akan saya lakukan," ujar Ahok usai menghadiri acara peringatan hari antikorupsi di kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Kamis (3/12).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan setelah Abdee dan Slank memutuskan mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca Selengkapnya