Konvensi capres Demokrat diperketat agar Eyang Subur tak ikut
Merdeka.com - Mulai Agustus mendatang, Partai Demokrat bakal membuka pendaftaran bagi siapa saja yang hendak ikut konvensi calon presiden (Capres) dari Partai Demokrat pada Pemilu 2014. Tidak semua orang bisa mendaftar, Demokrat punya kriteria tersendiri.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, siapa saja bisa ikut dalam konvensi semi terbuka yang akan digelar partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Asalkan, memenuhi kriteria yang ditentukan partai berlambang bintang Mercy ini.
"Kalau dalam konvensi di buka lebar-lebar, maka siapa saja artinya ya. Sampai ada Eyang Subur semua akan ikut konvensi. Tentu ada kriteria-kriteria yang menjadi persyaratan untuk bisa menjadi peserta konvensi capres," jelas Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/5).
Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan, kriteria itu diambil paling tidak berdasarkan tingkat pemahaman para calon akan visi dan misi Partai Demokrat.
Selain itu, para calon juga harus memiliki elektabilitas dan integritas yang tinggi jika hendak mendaftar sebagai calon presiden dalam konvensi capres Demokrat.
"Selain survei, tentunya kita juga harus mengenal dengan pasti apa visi misi Partai Demokrat. Dari survei, elektabilitas dan popularitas. Ada juga integritas dan loyalitas," imbuhnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaSurat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaDemokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaDalam sambutan di acara diskusi 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi', salah satu yang disinggung JK mengenai demokrasi.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaPrinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca Selengkapnya