Kongres PDIP digelar, mencari jabatan kedua setelah ketua umum
Merdeka.com - Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan digelar 9-12 April di Hotel Grand Inna Bali Beach. Bagi sebagian kalangan, kongres ini kurang menarik karena posisi ketua umum periode 2015-2020 dipastikan akan kembali dijabat Megawati Soekarnoputri. Namun di sisi lain, suara-suara untuk memunculkan kembali Puan Maharani di posisi pimpinan partai digaungkan oleh para pendukungnya di tingkat elite.
Soal posisi Megawati, meski beberapa hasil survei seperti yang dilakukan Poltracking, CSIS, dan Cyrus Network, menunjukkan Jokowi bisa bersaing untuk memperebutkan posisi ketua umum, namun internal PDIP sudah sepakat untuk kembali menetapkan Mega.
Menurut Ketua DPP PDIP Anderas Pareira, pemilihan Megawati telah melalui konferensi cabang yang dilakukan di tingkat kabupaten/kota dan konferensi daerah (konferda) di tingkat provinsi.
"Mereka secara musyawarah mufakat sudah memilih Ibu Megawati. Mereka kemudian membawa mandat daerah masing-masing ke kongres. Jadi, kalau kawan-kawan sebelah masih rebut-ribut mencari pemimpin, PDI Perjuangan sudah selesai soal kepemimpinan," kata Andreas dalam keterangan persnya di kantor DPP PDIP, Selasa (7/4).
Sedangkan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah mengingatkan, usulan Megawati sebagai ketua umum partai 2015-2020 sudah dilakukan pada Rakernas IV di Semarang pada September 2014 silam. Usulan datang dari Joko Widodo (Jokowi), yang saat itu menjadi presiden terpilih.
"Usulan itu direspons, disambut secara aklamasi, menjadi salah satu keputusan," kata Basarah.
Oleh karena itu, kata Basarah, status kepemimpinan Megawati di partai periode 2015-2020 tinggal disahkan dalam kongres. "Ibu Mega sebagai ketum dan mandataris kongres," ujarnya.
Setelah resmi terpilih sebagai ketum, kata Andreas, Megawati selanjutnya diberi wewenang sebagai formatur tunggal untuk membentuk susunan DPP partai. Meski demikian, Megawati juga punya hak prerogatif untuk mendapat masukan soal penyusunan DPP partai. "Bu Megawati tentu sudah punya forum itu," ujar Andreas.
Nah, jika posisi ketum sudah menjadi hak Megawati, kalangan elite PDIP menyuarakan dalam kongres kali ini, jabatan wakil ketua umum dimunculkan. Dengan usia Megawati yang mencapai 68 tahun, aktivitas Megawati dikhawatirkan akan semakin terbatas. Selain itu, posisi waketum juga diperlukan sebagai persiapan regenerasi jika terjadi suksesi kepemimpinan.
Nama yang dimunculkan adalah Puan Maharani. Politikus PDIP Junimart Girsang mengatakan, Puan layak menjadi waketum. "Puan figur yang menurut saya dan beberapa kawan, pantas jadi wakil ketua umum," kata Junimart, di DPR, Jakarta, Kamis (2/4).
Alasanya, kata Junimart, Puan memiliki darah politikus. Selain itu, ia memiliki banyak pengalaman di dunia politik. "Memang darah beliau darahnya orang politikus," katanya.
Disamping itu, katanya, Puan merupakan keturunan Soekarno. Dia juga orang terdekat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Ibu Ketum kan juga perlu teman diskusi tentang PDI Perjuangan," ujarnya.
Menanggapi wacana posisi waketum, Puan yang kini menjadi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengaku tak mengetahui jika namanya masuk dalam bursa wakil ketua umum (Waketum) DPP PDIP pada kongres mendatang.
Dia juga mengaku tak mengetahui adanya kabar bahwa dirinya siap mundur dari jabatan menteri jika namanya benar-benar masuk dalam posisi baru di kepengurusan partai pimpinan ibunya.
"Saya sudah tidak mempunyai kapasitas untuk menjawab seputar Kongres PDIP tersebut. Tanyakan ke DPP dong, jangan ke saya," ujar Puan saat ditemui wartawan, di sela peninjauan Balai Pengembangan Tanaman Obat Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa (31/3).
Saat kembali didesak mengenai isu tersebut Puan meminta hal itu ditanyakan langsung ke DPP. Menurut Puan yang memiliki hak untuk menjawab seputar Kongres PDIP tersebut adalah DPP, termasuk komposisi kepengurusan yang baru, pasca Kongres.
"Kongresnya saja kan masih lama. Masak tanya ke saya, tanya DPP dong. Saya kan sudah tidak punya kapasitas untuk menjawab," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaMegawati berpesan agar para kader PDIP yang berada di kabinet untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Todung, berdasarkan informasi dari media sendiri telah mencatat bahwa begitu banyak pelanggaran yang ditemukan selama perhelatan menuju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDia tak terkejut jika Presiden Jokowi menginginkan posisi sebagai ketua umum PDIP.
Baca SelengkapnyaStabilitas pemerintahan menjadi pertimbangan utama, yang membuat keputusan itu tidak diambil.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, jika bukan karena Megawati, masa jabatan presiden bisa saja diperpanjang menjadi tiga periode
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnya