Ketua MPR minta Jokowi jangan obral Perppu Pilkada serentak
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan lembaga negara dan pihak-pihak terkait mengenai Perppu Pilkada serentak. Ketua MPR, Zulkifli Hasan mengatakan, urusan Pilkada serentak seharusnya tidak sepenuhnya diserahkan pada seorang presiden. Oleh sebab itu, dia menyarankan kepada presiden untuk tidak mengobral atau mengeluarkan Perppu.
"Iya, Pilkada tanggungjawab parpol, yang usung kan parpol, saya enggak setuju tanggung jawab itu dilimpahkan pada presiden, saya enggak setuju enggak sependapat. Orang parpol yang tidak usung kok presiden yang tanggungjawab. Kalau besok-besok ada apa-apa masak keluarin Perppu. Genting memaksanya dimana?," kata Zulkifli di Istana Bogor, Rabu (5/8).
Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu menegaskan bahwa pihaknya tidak setuju bila Presiden Jokowi menerbitkan Perppu terkait Pilkada serentak yang hanya memiliki calon tunggal. Dia menginginkan pemerintah melakukan revisi Undang-Undang tersebut.
"Ya disempurnakan Undang-undangnya. Saya rasa cukup (waktunya)," tegasnya.
Untuk diketahui, sejumlah pimpinan lembaga negara menyambangi Istana Bogor untuk menggelar rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo. Pantauan di lokasi, turut hadir pimpinan MPR Zulkifli Hasan dan Oesman Sapta Odang.
Kemudian Politikus PKS Hidayat Nur Wahid, Pimpinan Fraksi Hanura di MPR Syarifudin Sudding, Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR Ahmad Basarah dan sejumlah pimpinan fraksi di MPR lainnya.
Selain itu, Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah DPD Irman Gusman. Selanjutnya Ketua BPK Harry Azhar Azis, Ketua KY Suparman Marzuki serta Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat.
Pertemuan tujuh lembaga negara dengan Presiden Jokowi pagi ini terkait pidato kenegaraan Presiden RI yang akan dilangsungkan pada 14 Agustus. Kemudian juga membahas masalah Perppu Pilkada serentak mengenai calon tunggal.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMahfud Sepakat MK Larang Jadwal Pilkada 2024 Diubah: Bagus, Hentikan Langkah Jokowi Kendalikan Pilkada
Jokowi mengajukan ke MK agar jadwal Pilkada 2024 dimajukan September dengan alasan agar pelaksanannya mudah
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu
Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Yakin Empat Menteri Jokowi Penuhi Undangan MK soal Sengketa Pilpres
Siapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.
Baca SelengkapnyaKetua KPU soal Presiden Boleh Berpihak di Pemilu: Undang-undangnya Memang Begitu
Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan baik Presiden maupun menteri boleh berpihak dalam Pilpres
Baca Selengkapnya