Ketegaran Prabowo dalam kesendirian
Merdeka.com - Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Hari Ulang Tahun Partai Gerindra ke-8 yang digelar kemarin sepi dari pemandangan tokoh politik nasional. Perayaan HUT Gerindra hanya dihadiri tokoh internal partai dengan 'bintang utama' Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto. Selain Prabowo nampak hadir Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Ketua DPP Harian Gerindra Moekhlas Sidik dan Ketua Fraksi Gerindra di DPR Ahmad Muzani.
Kondisi ini seolah memperkuat pernyataan Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa yang menyebut saat ini Gerindra sudah tidak memiliki teman. Sudah bukan rahasia lagi, Koalisi Merah Putih (KMP) yang dibangun Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), kini tinggal cerita. KMP bubar setelah PAN, PPP dan Golkar memilih memberikan dukungannya untuk pemerintah Jokowi-JK.
Prabowo mengaku tidak sakit hati ditinggalkan parpol yang semula mengikrarkan diri sebagai partai oposisi. Prabowo menghormati pilihan politik PAN, Golkar, dan PPP yang tak bisa jauh dari kekuasaan. "Kita hormati pendirian politik, kita hormati pilihan politik kawan-kawan kita," kata Prabowo usai syukuran HUT Gerindra ke-8 di Aula Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Sabtu (6/2).
Bukan kali ini saja Prabowo memperlihatkan sikap ikhlasnya menerima kenyataan 'ditinggalkan' kawan politiknya di tengah jalan. Saat pertama kali PAN berbelok haluan dari oposisi menjadi mendukung pemerintah, Prabowo sudah mencoba tegar. Ketegaran itu kembali disampaikan ketika PPP dan Golkar mengikuti jejak PAN menyeberang ke barisan parpol pendukung pemerintah.
"Saya percaya dalam hatinya merah putih. Kadang-kadang kita berbeda, tapi untuk kebaikan bangsa," ucapnya.
"Jadi saya tidak mau mempermasalahkan. Ada yang mau masuk pemerintah, ada yang tidak mau masuk pemerintah, tidak ada masalah," tegasnya.
Merdeka.com mencatat ketegaran Prabowo dalam 'kesendirian' Gerindra di pusaran politik nasional. Berikut paparannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaMasa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo awalnya mengungkit pepatah mengenai 'kawan sejati adalah kawan di saat susah'.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya