Merdeka.com - Kongres PDIP ke IV yang kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum diwarnai kejadian memalukan. Salah satu kader mereka, Adriansyah yang juga anggota DPR dari Komisi IV ditangkap tangan KPK dalam kasus suap. Ironisnya, saat Megawati mengumumkan susunan pengurus, ada nama tersangka yang menjadi ketua DPP.

Perhelatan lima tahunan yang kembali digelar PDIP di Sanur, Bali, sejak Kamis (9/4) berlangsung datar-datar saja. Tidak ada hiruk pikuk kesibukan tim sukses yang berupaya memenangkan kandidatnya sebagai ketua umum. Namun, kabar mengejutkan datang saat salah satu kader PDIP yang juga peserta kongres diciduk KPK. Saat ditangkap, Adriansyah diduga sedang bertransaksi menerima suap terkait pertambangan. Kasusnya kini masih dalam pendalaman KPK.

Kecaman keras datang dari para elite partai. Mereka menyatakan kejadian ini memalukan dan telah mencoreng PDIP. Mahkamah Partai akan segera bersidang untuk memutuskan nasib Adriansyah. Bahkan Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto yakin koleganya itu akan dipecat dari partai.

Meski tidak spesifik menyinggung kasus Adriansyah, Mega mengaku jengkel dengan ulah kader PDIP yang tersangkut masalah hukum. Sejak awal, Mega menyatakan sudah mewanti-wanti agar kader PDIP tidak ada yang tergoda saat memiliki jabatan. Bahkan, Mega juga tidak segan-segan bertindak tegas jika ada kader bandel.

"Kader tahu itu tabu. Kalau mau begitu jangan di sini keluar dan itu terus menerus dilakukan jadi pengamatan saya," cetus Mega.

Sayangnya, apa yang disampaikan Mega itu berbeda dengan yang dilakukan.