KaBIN minta capres cawapres tahan diri tanggapi black campaign

Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Marciano Norman mengeluhkan maraknya kampanye hitam atau black campaign di media sosial. Kondisi itu disebutnya akan mengganggu kelancaran pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) pada 9 Juli mendatang.

"Yang sekarang dirasakan masih mengganggu adalah maraknya black campaign. Terkait hal ini, masing-masing pihak dapat menahan diri. Karena black campaign akan dibalas oleh black campaign lagi," ujar Marciano di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/6).

Banyaknya kampanye hitam yang bertebaran di masyarakat dapat memberikan kebingungan di masyarakat, terutama para pemilih. Juga citra buruk bagi dua calon presiden karena dapat mengganggu kelancaran pemerintahannya pada 5 tahun mendatang.

"Mereka harus mendapatkan positif campaign, supaya yang menjadi presiden mendatang mempunyai keunggulan, jadi bicaranya keunggulan calon presiden masing masing," tandasnya.

Atas alasan itu, BIN mencium bola-bola yang ditimbulkan dari black campaign tersebut akan tetap menggelinding kencang apabila tak dikendalikan masing-masing pendukung. Marciano meminta masyarakat agar dapat menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.

"Saya mengimbau seluruh pihak menggunakan media sosial secara bertanggung jawab, agar masyarakat tidak mendapatkan masukan yang salah, agar masyarakat mendapatkan capres yang dapat membawa negara ini lebih baik," pungkasnya.