Jokowi Singgung Rambut Putih, PDIP: Ganjar Kader yang Taat
Merdeka.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat salah satunya berambut putih. Hal itu pun dikaitkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai kode bahwa Jokowi mengendorse Ganjar.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menegaskan bahwa Ganjar merupakan kader yang tunduk kepada aturan partai. Sehingga, Ganjar paham bahwa yang menentukan capres merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Ganjar itu adalah profil kader yang tunduk pada partai. Ganjar dibesarkan oleh partai, Ganjar jadi gubernur baik pertama maupun kedua," kata Said, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11).
Bahkan, hal itu dipertegas langsung oleh Ganjar, yang mana dia menyebutkan bahwa dia hingga saat ini sebagai kader PDIP. Atas dasar itu, menurut Said, sudah jelas jika Ganjar akan tunduk terkait aturan dalam menentukan capres.
"Ganjar itu asli dilahirkan sebagai kader PDIP. Dan ganjar statemennya 'saya tetap PDI Perjuangan', karena Ganjar statemennya tegas , itu artinya Ganjar pun tunduk pada hasil kongres, penentuan capres cawapres di tangan ketua umum," tegasnya.
Perihal postingan Ganjar dengan gaya rambut hitam, dia menilai itu hanya gimmick atau candaan yang dilempar oleh Ganjar. Bukan karena Ganjar tak enak hati dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang memiliki rambut hitam.
Diketahui, Puan Maharani digadang-gadang bakal maju sebagai capres pada Pemilu 2024 yang akan diusung oleh PDIP.
"Itu gimmicknya ganjar, biasa, nggak ada urusan (enggak enak hati). Ganjar puan itu satu kader, satu hati," ujarnya.
"Memang rambut aslinya putih, masa suruh rubah ke hitam. Dia mau rubah bule, blonde dan itu kader PDIP," imbuh Said.
Said mengatakan, yang berhak untuk menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) adalah partai politik atai gabungan partai politik.
"Bapak Presiden tahu persis, dan Bapak Presiden juga jadi wali kota keluar dari partai politik, jadi gubernur keluar dari partai politik, jadi presiden juga sama dari partai politik, dan bahkan gabungan dari partai politik besar. Tentu Bapak Presiden apa yang disampaikan itu bagi kami biasa-biasa saja Bapak Presiden tidak mengendorse siapapun pemaknaan dari saya," kata Said.
Dia menyebut, ciri-ciri yang disampaikan Jokowi sangatlah umum. Sehingga, Said meminta agar Jokowi tidak didorong atau dipaksakan untuk mengendorse siapapun menjadi capres.
"Bahwa Bapak Presiden memberikan kriteria toh kriterianya umum banget kok, gua juga rambutnya putih, tapi karena botak sehingga tidak kelihatan rambut gua putih semua, jadi biasa saja," tegasnya.
Terlebih, kata Said, kembali dia menegaskan bahwa untuk menentukan capres dan cawapres menjadi kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dia pun meyakini jika Jokowi tidak akan mengintervensi hal tersebut.
"Pada intinya mendorong atau tidak secara konstitusional pada ketua umum partai punya kedaulatan untuk menentukan capres.Sehingga presiden pun ditentukan oleh ketum parpol. Dan parpol pasti berdaulatkan tidak mungkin presiden akan mengintervensi parpol," imbuh Said.
Kriteria pemimpin versi Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ciri-ciri pemimpin yang bauk dekat dengan rakyat bisa dilihat dari raut wajah hingga rambutnya yang memutih.
Jokowi menyampaikan itu di hadapan relawannya pada acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
"Banyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat. Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada, ada itu," kata Jokowi.
Jokowi juga lalu sosok pemimpin lainnya berwajah bersih. Jokowi pun mengulangi pernyataannya bahwa pemimpin yang memikirkan rakyatnya berambut putih.
"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya. Kalau rambutnya putih semua, ya ini mikirin rakyat ini," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP ingatkan pesan penting untuk Presiden Jokowi dalam memimpin selama Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun Kaesang menegaskan tidak ingin mencampuri urusan dapur partai lain.
Baca SelengkapnyaGanjar tak mempermasalahkan sikap politik Maruarar yang berubah.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta Pilpres 2024 merupakan anak sulung dari Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGanjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca Selengkapnya