Jokowi: Politik kita sekarang kurang beradab
Merdeka.com - Calon Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan, politik di Indonesia selama kampanye Pilpres 2014 merupakan politik yang kurang mendidik. Sebab, strategi yang digunakan saling menjatuhkan dan saling menjelekkan.
"Politik kita sekarang merupakan politik yang kurang beradab. Mestinya sama orang-orang yang berpendidikan tidak seperti itu (saling mengejek)," katanya di acara talkshow dengan warga Muhammadiyah di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/6).
Dia mengharapkan, cara yang digunakan menggembirakan sehingga antusias masyarakat menyambut ajang pemungutan suara untuk menentukan pemimpinnya. Sebab, jika melakukan politik yang tidak beradab akan mempengaruhi rakyat.
"Sebenarnya politik kita ini mau dibawa ke mana, politik itu harusnya kegembiraan. Ada Pilgub gembira, Pilpres gembira. Terutama di sosial media, bahasanya kasar-kasar semua," kata Jokowi .
Pasangan cawapres Jusuf Kalla ( JK ) mencontohkan, salah satu bentuk cacian kepada dirinya di media sosial adalah dengan menyebutkan dirinya orang Singapura dan isu lainnya dirinya bukan merupakan orang muslim dan ada di belakang Amerika.
"Ini mumpung saya di Solo. Kalau orang Solo dan sekitarnya sudah tahu mengenai saya. Jadi kalau isu saya anak orang Singapura mestinya tidak percaya. Kalau ada yang percaya ya kebangetan," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Strategi besar negara tidak semuanya bisa dibuka, karena bukan toko kelontong.
Baca SelengkapnyaBEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPenampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres menarik perhatian publik.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya