Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jika ubah RAPBN 2015, program Jokowi terancam digugat ke MK

Jika ubah RAPBN 2015, program Jokowi terancam digugat ke MK Jokowi di Kantor Transisi. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tak bisa serta merta mengubah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Kalaupun tetap dipaksakan, maka program seperti Kartu Indonesia Sehat terancam digugat ke Mahkamah Konstitusi.

"Kalau dipaksakan masuk, pemerintah bisa di MK-kan karena tidak menaati undang-undang (memasukkan di tengah-tengah program baru, tanpa proses di DPR)," kata Firman di Jakarta, Selasa (12/8).

Firman melanjutkan, pembahasan RAPBN 2015 sendiri sudah berlangsung sejak awal Januari 2014, dimulai dengan musyawarah rencana pembangunan di sejumlah daerah, serta pemantapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sehingga, program yang diusung Jokowi baru bisa dibahas dalam RAPBN Perubahan yang mungkin dibahas mulai April mendatang.

"Kartu Indonesia Sehat baru bisa dimasukkan pada RAPBN-P 2015. Karena RAPBN 2015 sudah disusun sejak RKA Kementerian Lembaga dari Januari-April lalu, pembahasan APBN bulan Mei-Juni, kalau mau dimasukkan sekarang, nanti akan mengulang proses dari awal," ungkapnya.

Kemungkinan untuk mengubah dasar-dasar anggaran pun cukup berat dilakukan, pasalnya APBN tak hanya mencangkup anggaran pemerintah pusat, tapi juga daerah, serta sejumlah instansi pemerintah lainnya. Atas alasan itu, dia menyarankan agar anggaran baru dibahas saat penyusunan RAPBN-P 2015 bersama parlemen terpilih.

"Untuk program baru, baru bisa dianggarkan oleh DPR yang baru juga. Sekarang kan masih DPR lama. Bicara siapa yang berhak, pembahasan APBN haknya DPR lama, karena pemerintah itu mitranya DPR. Jadi kalau pemerintah baru, ya mitranya DPR yang baru. Jadi apple to apple," tegasnya.

Untuk RAPBN 2015, lanjut Firman, pemerintah telah menetapkan beberapa anggaran dasar, seperti gaji pegawai, pembayaran utang2, dana pendidikan 20 persen, dana desa, dan hal-hal lain yang sudah diatur UU.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
Kumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih

RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji Program Ganjar Bangun SMKN Gratis: Mendikbud Datang ke Sini, Perluas ke Provinsi Lain
Jokowi Puji Program Ganjar Bangun SMKN Gratis: Mendikbud Datang ke Sini, Perluas ke Provinsi Lain

Jokowi mengatakan kehadiran SMKN Jateng ini mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Langsung Bawa ke Bawaslu dan MK
Jokowi: Jangan Teriak-Teriak Curang, Kalau Ada Bukti Langsung Bawa ke Bawaslu dan MK

Jokowi berujar, jika betul ada kecurangan maka bisa melaporkan ke Bawaslu atau nantinya bisa menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan

Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang & Susu Gratis saat Sidang Kabinet untuk RAPBN 2025
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang & Susu Gratis saat Sidang Kabinet untuk RAPBN 2025

Program tersebut merupakan unggulan pasangan Prabowo-Gibran saat masa kampanye Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi
Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar

Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya