Jika ngotot capreskan Mega dan bukan Jokowi, PDIP bakal keok
Merdeka.com - Survei yang diadakan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden (capres) kalah dibandingkan dengan pesaingnya, seperti Prabowo dan Aburizal Bakrie atau Ical. Namun, hasil survei menyatakan hasil sebaliknya bila Joko Widodo ( Jokowi ) yang diusung.
Dari hasil survei menggunakan simulasi tiga capres, bila PDIP mengajukan Megawati maka hanya memperoleh suara 17,7 persen. Sedangkan Prabowo di posisi atas dengan 29,1 persen dan kedua Ical 23,8 persen.
Sebaliknya, bila Jokowi yang maju sebagai capres, menurut survei, mantan Wali Kota Solo itu akan memperoleh 49,1 persen. Lalu Prabowo 17,5 persen dan Ical 13,2 persen.
Menurut peneliti IPI, Bahruddin Muhtadi, kecilnya perolehan data Megawati merupakan tren baru. Padahal tahun 2012 lalu, Megawati selalu menjadi nomor dua di bawah Prabowo .
"Ini gejala relatif baru, yakni di tahun 2013. Pada 2012, Megawati selalu nomor 2 setelah Prabowo ," kata Burhanuddin saat survei 'Kualitas Personal dan Elektabilitas Capres' di Jakarta, Minggu (1/12).
Mengenai tingginya perolehan Jokowi dibandingkan Megawati, menurut Burhanuddin, hal ini karena para pemilih Megawati sudah beralih kepada Jokowi .
"Pemilih Megawati nampaknya telah beralih ke Jokowi . Ini yang membuat dukungan pada Megawati merosot cukup dalam sepanjang 2013 ini," jelasnya.
Seperti diketahui, Megawati berada di juru kunci dalam semua kriteria calon presiden (Capres) dari survei yang diadakan oleh Indikator Politik Indonesia (IPI) menggunakan metode 'top of mind' atau secara spontan. Dia kalah bersaing dengan juniornya sekaligus Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi .
Sedangkan, Jokowi sendiri dianggap sebagai sosok yang pantas menjadi pemimpin Indonesia dalam survei 'Kualitas Personal dan Elektabilitas Capres'. Bahkan, melalui tiga metode, namanya tetap berada di puncak. Bahkan, dalam survei ini, menyebut nama Jokowi sebagai capres yang jujur dan bisa dipercaya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca SelengkapnyaAdapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca Selengkapnya