Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jenderal bintang tiga sampai eks napi berhasrat jadi gubernur Sumut

Jenderal bintang tiga sampai eks napi berhasrat jadi gubernur Sumut apel pengamanan raja salman dan IORA. ©2017 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Semarak Pilgub Sumut 2018 kian terasa. Sejumlah nama sudah mencuat untuk ikut dalam pilkada ini, mulai jenderal bintang tiga hingga wartawan.

Hasrat bakal calon dapat terlihat dari spanduk dan baliho yang tersebar di seantero Sumut sejak jauh-jauh hari lalu. Mesin sosialisasi pun sudah digerakkan ke penjuru provinsi ini. Beberapa sosok juga telah mendaftar ke partai politik.

Di antara kandidat yang muncul ada nama Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi. Ketua Umum PSSI ini bahkan sudah didaftarkan pengusaha muda, Musa Rajeckshah yang akrab disapa Ijeck, ke Partai Hanura, Jumat (28/7). Mereka mendaftar sebagai satu paket bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

"Benar Pak Edy Rahmayadi sudah mendaftar. Mereka mendaftar sepaket. Yang mendaftarkan Pak Ijeck sebagai calon wakilnya pada Jumat (28/7). Dokumen-dokumennya lengkap," kata Ketua Tim Pilkada DPD Hanura Sumut Bahdin Nur Tanjung, Selasa (1/8).

Tidak cuma ke Hanura, Edy Rahmayadi juga mendaftar ke Partai NasDem. Sayang, pendaftaran tak dilakukan sendiri, tapi dilakukan oleh stafnya.

Yang tak kalah fenomenal, kembalinya mantan Gubernur Sumut, Syamsul Arifin. Dia mendaftar ke sejumlah partai, seperti Golkar, PDIP dan PPP. Soal perkara korupsi yang pernah menjeratnya, Syamsul menyatakan dia telah menjalani hukuman, sehingga sudah bersih.

"Saya tahu risikonya. Tapi banyak masyarakat yang mendesak saya maju. Ini tidak rekayasa," katanya.

Gubernur Sumut, Erry Nuradi, juga tetap punya hasrat kembali ke tampuk kekuasaannya. Ketua DPD Partai NasDem Sumut ini diketahui sudah mendaftar ke parpol lain, seperti ke PDIP dan Partai Hanura. Hasrat serupa pun dimiliki Wakil Gubernur Brigjen TNI (Purn) Nurhajizah Marpaung.

Sejumlah ketua DPD parpol juga dikabarkan akan mencoba peruntungan menjelang Pilgub Sumut. Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Ngogesa Sitepu, yang juga Bupati Langkat, digadang-gadang bakal mencalonkan diri. Dari Partai Gerindra ada Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu.

Dari Partai Demokrat ada nama JR Saragih yang muncul ke publik. Bupati Simalungun ini juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Sumut.

Selain ketua DPD, sejumlah nama lain dari internal partai juga muncul. Dari Partai Gerindra, muncul nama Raden Muhammad Syafii, sedangkan dari PKS ada nama Tifatul Sembiring.

Sementara beberapa kader PDIP sudah menyatakan berminat jadi calon Gubernur Sumut, seperti Maruarar Sirait, Junimart Girsang dan Sukur Nababan.

"Sampai hari ini 3 oranglah yang berkeinginan maju sebagai calon gubernur, yaitu Pak Junimart Girsang, Pak Sukur Nababan, dan Pak Maruarar Sirait," papar Ketua Bidang Hukum DPP PDIP Trimedya Panjaitan beberapa waktu lalu.

Sejumlah sosok lain dari luar parpol pun terpampang di ruang publik. Ada Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, AKBP Maruli Siahaan, juga ada sosok Syahril Tumanggor dan Ade Sandra Purba. Syahril dan Ade sudah mendaftar ke sejumlah parpol.

Pun ada nama aktivis sipil, Abdon Nababan. Peraih Ramon Magsaysay Award 2017 ini didukung sejumlah organisasi sipil dan komunitas. Mereka menyatakan akan maju melalui jalur independen.

Tak kalah menarik, nama wartawati Yose Piliang juga muncul dan didorong untuk mencalonkan diri. "Modal uang aku tak ada. Aku cuma punya modal ketulusan kawan-kawan yang ingin Sumut ini berubah," kata perempuan yang akrab disapa Mak Yos ini.

Belum dapat dipastikan siapa di antara nama-nama yang benar-benar menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Sumut pada Pilkada 2018. Apalagi tak ada satu parpol pun berhak sendirian mengusung pasangan calon, karena memang tidak ada yang mendapat 20 kursi atau 20 persen suara pada Pileg 2014. Partai Golkar yang mendapat suara terbanyak pun hanya mendapatkan 17 kursi di DPRD Sumut. Posisi kedua ditempati PDIP Sumut dengan 16 kursi. Lalu, Partai Demokrat 14 kursi, Partai Gerindra 13 kursi, Partai Hanura 10 kursi, PKS 9 kursi, NasDem 5 kursi, PPP 4 kursi, PKB 3 kursi dan PKPI 3 kursi.

"Parpol harus berkoalisi untuk mengusung calon. Tidak ada partai yang bisa mengusung sendiri," jelas Yulhasni, Komisioner KPU Sumut.

Sementara calon independen harus mendapatkan dukungan 7,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu terakhir. Berdasarkan DPT Pemilihan Presiden 2014, jumlah pemilih Pilgub Sumut berkisar 9.902.948 pemilih.

Jadi, siapa yang benar-benar dicalonkan? Kita tunggu saja!

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
⁠Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman Main Burung di Tengah Sawah, Ternyata Ngelepek Merpati Susah

⁠Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman Main Burung di Tengah Sawah, Ternyata Ngelepek Merpati Susah

Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman tertarik mencoba kegiatan ngelepek burung merpati. Momennya pun jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan ASN di Sumsel Netral di Pemilu 2024

Jelang Pencoblosan, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan ASN di Sumsel Netral di Pemilu 2024

atoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Tak Pakai Mobil, Jenderal Polisi ini Pilih Lari dari Rumah Menuju Kantor Tempuh Jarak 10,5 KM

Tak Pakai Mobil, Jenderal Polisi ini Pilih Lari dari Rumah Menuju Kantor Tempuh Jarak 10,5 KM

Begini cara unik jenderal polisi orang nomor dua di Polda Sumut berangkat kerja ke kantor. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat

Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya