Janji para kandidat ketua umum jadikan Golkar loyalis pemerintah
Merdeka.com - Panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mulai hari ini Selasa 3 Mei hingga 4 Mei besok, resmi membuka pendaftaran calon ketua umum. Kemarin, para kandidat telah dikumpulkan untuk diberi pengarahan.
Beberapa calon yang hadir menyatakan siap bertarung di Munaslub yang akan digelar di Nusa Dua, Bali pada 23-25 Mei mendatang. Salah satu janji yang mereka sampaikan adalah menegaskan Partai Golkar sebagai partai pendukung pemerintah.
Seperti yang disampaikan Ade Komarudin. Dia memastikan jika terpilih menjadi ketua umum, Golkar tidak akan menjadi oposisi pemerintahan Jokowi-JK. "Saya sudah bilang berkali-kali. Pokoknya kita partai ini secara ideologis karya dengan kekaryaan. Partai ini dilahirkan tidak untuk melawan pemerintahan. Tetapi untuk mengelola pemerintahan," kata Ade di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (2/5).
Ketua DPR ini mengakui setiap bertemu dengan Presiden Jokowi, dia selalu menyelipkan pembahasan mengenai Golkar. Dia menjelaskan bahwa partainya mendukung pemerintahan.
"Ya setiap saat ketemu beliau (Jokowi). Kalau setiap saat ketemu beliau berarti ada banyak hal yang dibicarakan. Iya dong (termasuk soal Golkar)," tuturnya.
Hal senada disampaikan calon lainnya, Aziz Syamsuddin. Dia akan melanjutkan keputusan Golkar yang menyatakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK.
"Ya tentunya harus begitu karena sudah menjadi keputusan dalam Rapimnas Partai Golkar dan rapat konsultasi Partai Golkar. Bahwa Partai Golkar bersikap mendukung pemerintahan. Sudah menjadi keputusan partai tentu saya akan melanjutkan dan meningkatkan," ujar Aziz di kantor DPP Golkar, Jakarta.
Demikian juga dengan calon lainnya Priyo Budi Santoso. Dia berjanji akan menyatukan Golkar yang pernah mengalami sengketa internal partai.
"Kalau saya diberi mandat, saya akan menyatukan kembali Partai Golkar dan saya tidak ragu-ragu membawa Partai Golkar kerjasama dengan pemerintah," kata Priyo.
Tak ketinggalan, hal yang sama diungkapkan Setya Novanto. Dia berjanji akan membawa Golkar sebagai mitra penuh pemerintah. Hal tersebut akan dia lakukan jika menjadi ketua umum.
Namun perlu diketahui pada saat Novanto menjadi ketua DPR, dia kerap 'menggiring' sikap DPR selalu berseberangan dengan pemerintah.
"Saya rasa saatnya sekarang Partai Golkar Insya Allah jika saya terpilih, yang pertama-tama akan saya lakukan kita kerjasama penuh dengan pemerintah Jokowi-JK, karena dengan kerjasama penuh dengan pemerintah kita tidak perlu oposisi lagi ini akan memberikan gambaran bagi Partai Golkar ke depan," kata Novanto di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (2/5).
"Ya tentunya saya berterima kasih kepada pemerintah," imbuhnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaPolres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaTergoda Tawaran Penggandaan Uang dan Suara Berlimpah, Caleg Golkar di Pekalongan Tertipu Rp300 Juta
Polres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDua Pekan Kampanye di Jateng, Ini Alasan Ganjar
Jawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaMenebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca Selengkapnya