Ini kronologis kericuhan rapat Golkar kubu Agung di Medan
Merdeka.com - Rapat konsolidasi Partai Golkar versi Munas Ancol di Tiara Convention Center, Medan, Sabtu (11/4) diwarnai kericuhan. Sekelompok pemuda yang menyatakan diri sebagai kader partai berlambang beringin itu berteriak-teriak tidak mengakui Agung Laksono sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Seperti peserta rapat konsolidasi lainnya, puluhan pemuda itu juga mengenakan atribut Partai Golkar. Mereka masuk sebelum rapat yang dihadiri langsung Agung Laksono itu dimulai.
Kedatangan mereka langsung disambut dengan teriakan dari seorang peserta rapat konsolidasi. "Keluar kalian, jangan buat rusuh di sini," katanya sambil menghalangi di eskalator.
Meski dihalangi, para pemuda itu tetap berhasil masuk ke ruang rapat. Mereka ikut hadir di ruangan itu.
Sekitar 5 menit setelah acara dimulai, setelah Agung Laksono ditepungtawari, para pemuda itu kembali buka suara. Mereka berteriak-teriak.
"Kami hargai anda Pak Agung, tapi bukan sebagai Ketua Golkar, tapi sebagai Wakil Ketua Golkar," teriak Muhammad Ziad Ananta, pemuda yang mengaku sebagai Ketua Golkar Kecamatan Perbaungan, Sedang Bedagai.
Suasana semakin ricuh usai Ketua Panitia Rapat Konsolidasi Yasir Ridho Lubis berpidato. "Ridho, pengkhianat Kau," teriak pemuda yang datang menggeruduk.
Bukan hanya itu, para pemuda itu juga meneriaki Leo Nababan yang sedang berpidato. Mereka tidak mengakui jabatannya sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumut. "Kau bukan ketua kami, ketua kami Ajib Shah," teriak Muhammad Ziad Ananta.
Leo kemudian mempersilakan massa yang tidak mengakuinya sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Sumut untuk keluar. "Kalau menganggap ini tidak sah. Silakan keluar," ucapnya.
Sempat terjadi saling teriak antara kedua pihak. Wakil ketua DPD Partai Golkar Sumut versi Munas Ancol, Chaidir Ritonga berusaha menenangkan massa. "Nanta, Nanta, sudah damai kita ya," katanya sambil berpelukan dengan Muhammad Ziad Ananta.
Agung Laksono sempat pidato membuka ajang rapat konsolidasi itu. Usai berpidato di tengah keriuhan mantan Menko Kesra itu langsung bergegas keluar.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Belakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya