Ini kronologi lengkap perjalanan Prabowo pinang Sandiaga jadi cawapres
Merdeka.com - Pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno resmi mendaftar ke KPU sebagai kandidat capres dan cawapres 2019. Mereka diusung PKS, PAN dan Gerindra. Partai Berkarya ikut memberikan dukungan.
Berikut jalan panjang dan liku-liku koalisi Prabowo akhirnya memilih Sandiaga:
24 Juli 2018
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan keduanya mengisyaratkan koalisi Pilpres makin kuat.
Dalam pertemuan itu Prabowo juga tak menolak jika misal AHY dijadikan cawapresnya. "Jadi kalau umpamanya nanti nama AHY muncul dari yang dibicarakan. Saya katakan why not," kata Prabowo di rumah SBY.
25 Juli 2018
SBY bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Usai pertemuan, secara mengejutkan SBY menyebut koalisi dengan kubu Jokowi sulit terwujud. SBY menyebut masih ada masalah komunikasi dengan dirinya dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
27 Juli 2018
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan nama Ustadz Abdul Somad dan politikus senior PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai calon wakil presiden.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Maryam menyatakan kedua nama yang direkomendasikan tersebut akan disandingkan bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
28 Juli 2018
Ustadz Abdul Somad menolak dicalonkan. Dia mengaku akan fokus dalam dakwah.
1 Agustus-5 Agustus 2018
Lobi antara koalisi partai pendukung Prabowo makin intens. Tiga nama yang dibahas sebagai cawapres adalah Agus Yudhoyono, Abdul Somad dan Salim Segaf.
8 Agustus 2018
Politisi Demokrat Andi Arief dalam akun Twitternya menyebut bahwa pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) batal digelar. Arief juga berkicau Prabowo adalah jenderal kardus yang lebih memikirkan uang ketimbang kemaslahatan rakyat.
Andi Arief juga menyebut Sandiaga Uno yang akan maju setelah mengguyur PKS dan PAN masing-masing Rp 500 Miliar.
Hubungan kedua partai langsung tegang. Koalisi sempat terancam bubar. PAN dan PKS membantah keras tudingan Andi Arief.
9 Agustus 2018
H-1 batas pendaftaran ke KPU, lobi-lobi antar partai makin intens. Sejak pagi sudah santer terdengar bahwa Prabowo memilih Wagub DKI Sandiaga Uno sebagai cawapres.
Pukul 18.00 WIB di Menteng, koalisi Jokowi mengumumkan nama Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan capres cawapres yang disusung PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PKPI. Selain itu ada dua partai pendukung, PSI dan Perindo.
Pukul 23.00 WIB di kediaman Prabowo, Kertanegara, pasangan kedua diumumkan. Prabowo Subianto resmi memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres. Mereka diusung PKS, PAN dan Gerindra. Tak ada Partai Demokrat di sana.
10 Agustus 2018
Pukul 10.00 WIB, Demokrat resmi ikut mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno. Mereka mengaku pilihan internal lebih condong pada Prabowo daripada Jokowi.
Pukul 14.00 WIB, Prabowo dan Sandiaga Uno resmi mendaftar ke KPU. Selain partai pengusung, hadir pula Partai Berkarya yang diwakili Titiek Soeharto.
"Ada kejadian unik hari ini. Ada putri Presiden pertama, putri Presiden kedua, ada juga ada dua putra Presiden Indonesia keenam. Ini kehormatan besar pada saya," kata Prabowo di KPU, Jumat (10/8).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11
Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres
Baca SelengkapnyaPrabowo Silaturahmi ke Ponpes Genggong Situbondo, Didoakan Jadi Presiden
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto melanjutkan silaturahmi politiknya di Jawa Timur dengan mengunjungi sejumlah ponpes.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernah Berpasangan di Pilpres 2019, Kini Sandiaga Ucapkan Selamat ke Prabowo
Dia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count
Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang
Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo Hormat Bertemu Pedagang Bakso di Bekasi: Saya Tidak Rela Lihat Rakyat Hidup Susah
Prabowo mengatakan, sebagai mantan prajurit dia sangat menghormati pekerja keras seperti pedagang bakso.
Baca Selengkapnya