Ini klaim relawan soal keunggulan Moeldoko jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dinilai paling tepat mendampingi Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun depan. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Relawan Jokowi-Moeldoko Hebat (Jodoh), Ivan Pandapotan Purba saat menggelar konferensi pers di Jalan Surapati, Bandung, Rabu (11/7).
Dia mengatakan, isu pemasangan dua sosok ini sudah dilempar ke publik oleh relawan selama dua bulan terakhir melalui berbagai forum. Mereka mengklaim mendapat respons positif dari masyarakat.
Dari respons tersebut, pihaknya mencatat beberapa poin. Pemilihan Moeldoko diprediksi akan membantu Jokowi dalam menangkal isu yang mungkin menyerang Jokowi dalam masa kampanye di bulan September. Di antaranya isu PKI dan masalah tenaga kerja asing.
"Masyarakat berpikir bahwa Jokowi harus di-back up dengan orang yang kuat. Moeldoko ini mantan TNI yang tegas," ucap Ivan.
Catatan lain, skema Jokowi yang memimpin selama dua periode bisa diteruskan oleh Moeldoko.
Namun ada beberapa catatan lain yang bisa menjadi faktor kekurangan Moeldoko. Di antaranya minim promosi dan penggalangan. "Kalau beliau (Moeldoko) melakukannya, (calon pendamping Jokowi) yang lain lewat," ucapnya.
"Satu lagi (kekurangan Moeldoko itu), kurang senyum," tambahnya sambil tertawa.
Hanya saja, Ivan tidak bisa mengungkap data riil mengenai respon dari masyarakat melalui metode survei. Ia berkilah, langkah konkret dilakukan setelah Jokowi mengumumkan siapa pendampingnya.
"Kami memang meluncurkan isu soal Jokowi-Moeldoko. Harapannya seperti itu. Tapi kita tidak akan tahu siapa pendamping Jokowi sampai nanti pendaftaran," ucapnya.
"Yang jelas, siapapun pasangannya, kami tetap mendukung Jokowi. Kami sudah ada di 15 provinsi," lanjutnya.
Disinggung mengenai konsolidasi antara relawan Jodoh dengan Moeldoko, Ivan pun enggan menjawab tegas. Kita ada hubungan, tapi enggak langsung. Cara kerja intelijen dengan politisi kan beda," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menjelaskan dalam UU Pemilu sudah diatur bahwa presiden, wakil presiden yang melakukan kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara, kecu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaIwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca Selengkapnya