Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyebut Prabowo Subianto memiliki sifat psikopat. Menurut Hendropriyono, dalam beberapa tes diketahui capres nomor urut satu itu selalu menempati Grade 4 yang artinya gila.

Berita lengkap mengenai Prabowo Subianto bisa dibaca di Liputan6.com

Menanggapi hal itu, Mantan Kasad Jendral (purn) George Toisutta menjelaskan, dalam seleksi masuk tentara selalu melalui psikotes yang ketat. Sebab, bila hasilnya buruk maka tidak mungkin Prabowo bisa lulus.

"Masuk Akabri itu lewat psikotes. Kalau dungu nggak mungkin lulus. Kopassus juga lewat psikotes. Kalau bodoh tidak akan lulus," kata George di Rumah Polonia, Jakarta, Jumat (6/6).

Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo - Hatta itu melanjutkan, sifat tempramental pada seorang tentara memang tak bisa dihindari. Namun, dia yakin ke depannya ada perubahan.

"Umur 18 tahun tempramental (taruna Akabri), tidak ada yang tidak tempramental. Tapi pengalaman hidup seseorang makin arif bijaksana," ujarnya.

Sementara itu, Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) tim pemenangan Prabowo-Hatta Eggi Sudjana meminta Hendropriyono menghormati keputusan KPU. Sebab, segala dugaan masalah Prabowo sudah dianggap bersih.

"Tolong hormati putusan KPU, baik tahun 2009 saat cawapres sudah clear dan 2014 sudah clear soal kesehatan, soal IQ clear," ucap Eggi.

Terkait ucapan Hendropriyono tersebut, Eggi menyebut bahwa mantan Kepala BIN itu hanya tuduhan. "Mas Hendro telah melampaui dan menuduh itu tidak elok," pungkasnya.

Diberitakan, Hendropriyono mengaku telah mengenal Prabowo sejak masih aktif sebagai anggota TNI. Dia mengaku selalu menjadi atasan Prabowo semasa keduanya masih aktif sebagai anggota TNI.

Menurut Hendro, setiap anggota TNI yang ingin naik pangkat harus menjalani tes prakesehatan perwira (prakeswa). Khusus untuk Prabowo, kata dia, hasilnya gila.

"Saya waktu itu bisa melihat hasil tesnya karena menjadi atasannya. Hasil prakeswa Prabowo itu G4, gila, bahkan mendekati skizofrenia," kata Hendro dalam diskusi yang diselenggarakan relawan Kawan Jokowi di Jakarta, Selasa (3/6).

Hendro mengatakan, seorang anggota TNI dengan kondisi kejiwaan seperti itu sangat temperamental dan mudah terpancing amarahnya. "Ini bukan hanya emosional, tetapi sudah psikopat," katanya.