Hanura sebut reshuffle yang terburu-buru hasilnya tak bagus
Merdeka.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Erik Satria Wardana mengungkapkan reshuffle yang terjadi di dalam sebuah kabinet pemerintahan merupakan hal yang wajar. Namun, jika dilakukan secarqa terburu-buru maka, hanya akan membuahkan hasil yang tidak baik.
"Reshuffle itu perlu namun tidak usah terburu-buru. Karena jika perputarannya terlalu cepat, maka hasilnya tidak bagus," ujar Erik dalam diskusi di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4).
Erik menilai pemilihan menteri di Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berdasarkan proses seleksi politik.
"Saya ragu proses seleksi tidak terjadi, partai diminta dua nama, pos dimana, itu diserahkan seluruhnya ke presiden dan wakil, kemudian proses seleksi harus dilakukan, menetukan kalau salah pilih orang," tuturnya.
Pasalnya, lanjut Erik, tak sedikit menteri pembantu Presiden Jokowi yang tidak cakap di sektornya masing-masing. "Kemudian soal pemahaman masalah, apakah semua menteri bermasalah, menurut saya tidak sepenuhnya, masyarakat awam juga menilai, paling tidak secara umum, misal pertanian, kalau tidak mengerti siklus tanam, itu kan repot, tidak bisa seorang menteri punya kapasitas dibidangnya," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi akan melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaPratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyebut Hadi Tjahjanto segera dilantik sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca Selengkapnya