Hanura sebut Prabowo 'hopeless' lawan Jokowi di Pemilu 2019
Merdeka.com - Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto kembali melempar kritikan pedas terhadap pemerintah terkait kondisi bangsa Indonesia saat ini. Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai kritik itu menandakan Prabowo sedang dalam kondisi tidak percaya diri melawan Joko Widodo di Pemilu Serentak 2019.
"Semua ini penyebabnya adalah kegalauan Prabowo yang tidak percaya diri menghadapi Jokowi di 2019. Atau dengan kata lain dia hopeless di 2019," kata Inas saat dihubungi merdeka.com, Tabu (20/6).
Kritikan itu, kata Inas, hanya bagian dari manuver politik Prabowo untuk menurunkan elektabilitas Jokowi.
"Itu pasti lah. Tapi patut kita waspadai adalah upaya menelikung dalam lipatan di atas," tegasnya.
Inas mengklaim pernah mendengar pidato Prabowo tentang strategi pemenangan Pilpres 2004 silam. Pidato Prabowo, menurut Inas, banyak berisi argumentasi yang tidak sesuai fakta. Tujuannya adalah menggulingkan Jokowi dari kursi Presiden.
"Strategi ini jika diterapkan dengan apa yang sedang berlaku di Indonesia, lalu dibumbui oleh kilikan-kilikan Prabowo dalam argumennya yang enggak bener semua untuk merangsang rakyat bergerak menjatuhkan Jokowi secara inkonstitusional," ujar Inas.
Sebelumnya, Prabowo memberikan pidato politiknya kepada seluruh kader Gerindra, Rabu (20/6) malam. Pidato itu disampaikan melalui live streaming Facebook kurang lebih selama tiga puluh menit.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa arah bangsa Indonesia saat ini sudah melenceng dari Pancasila dan UUD 1945. Prabowo lebih menekankan kepada persoalan ekonomi yang sedang dihadapi bangsa Indonesia.
"Apa yang menjadi pusat perhatian Gerindra dari awal saya dan Gerindra melihat bahwa arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini berada di arah dan alur yang salah. Saya berpandangan berkeyakinan bahwa sistem bernegara sistem politik dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur yang menyimpang. Menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dan rencana cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita yaitu Pancasila dan UUD 1945," kata Prabowo.
Prabowo menilai, bangsa Indonesia saat ini tidak setia terhadap apa yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945. Menurut dia, Pancasila hanya sekadar jadi jargon saja, tapi tidak diamalkan untuk membangun negeri ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaMasa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto optimistis bisa menang Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Ara itu terlihat mengenakan pakaian berwarna putih, sama seperti Prabowo.
Baca Selengkapnya