Hajriyanto sebut pemecatan Agung Laksono cuma isapan jempol
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengaku belum mengetahui tentang kebenaran akan pemecatan Agung Laksono dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar . Dia menegaskan, jika ada pengurus partai yang akan dipecat atau diganti, biasanya terlebih dahulu dilakukan rapat harian pengurus partai.
"Saya sampai hari ini tidak tahu soal pemecatan. Pemecatan itu belum pernah ada rapat soal pemecatan sebagai pengurus harian tentu saya dapat undangan dan itu tidak ada," kata dia kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/8).
Lebih jauh, jelas Hajriyanto, di partainya terdapat beberapa rapat. Seperti rapat harian, rapat pleno dan rapat bidang untuk pelaksanaan kegiatan.
"Cuma tiga itu. Yang berhak untuk ambil keputusan (pemecatan) dua rapat pertama. Dan itu tidak ada, isu itu, pemecatan itu," tegasnya.
Hajriyanto justru menilai bila pemecatan Agung dari pengurus Golkar dan beberapa nama lainnya, hanyalah sebuah isu. Oleh karenanya, kata dia, perlu diruntut lebih jauh dari mana asal muasal pemecatan itu muncul.
"Apa buktinya? Rapat harian dan pleno tidak ada bukti, pemecatan juga tidak ada. Isu ini perlu dicari jawabannya isu pemecatan dari mana? Sampai hari ini masih percaya tidak ada," tandasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, beredar kabar bila Agung Laksono dipecat dan didepak dari posisinya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar . Agung dipecat karena diduga mengompor-ngompori untuk mendesak Munas Golkar digelar lebih cepat.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, pihaknya melihat tren positif di berbagai wilayah Indonesia untuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dengan merebut PDIP dan Golkar.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca Selengkapnya