Golkar jamin Nusron Wahid tak abaikan TKI meski jadi Timses Ahok
Merdeka.com - Kinerja Kepala BNP2TKI Nusron Wahid tengah menjadi sorotan. Nusron diminta mundur setelah diketahui memiliki jabatan ganda dan dianggap lebih fokus pada urusan politik. Selain menjadi Kepala BNP2TKI, Nusron juga menjabat sebagai tim pemenangan petahana Basuki T Purnama alias Ahok di Pilgub DKI 2017.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, tak masalah jika Nusron sibuk mengurusi pemenangan Ahok. Asalkan, katanya, tidak mengganggu kinerjanya di BNP2TKI.
"Maksud saya ini kadang-kadang sering dikait-kaitkan seperti itu, yang penting kan bisa melakukan peran itu secara bagus dan baik," kata Idrus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9).
Menurutnya, kerja Nusron di BNP2TKI sejauh ini tidak ada yang terganggu. Pasalnya, Nusron hanya bertindak untuk mengatur dan mengawasi jajarannya di lapangan.
"Tidak mengganggu, dan kalau ada tim, tinggal bagaimana mengatur, pembagian tugas, delegasi, wewenang, bagaimana membentuk komandan lapangan, bagaimana di daerah-daerah," klaim Idrus.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Nusron Wahid seharusnya mundur dari jabatannya sebagai Kepala BNP2TKI jika ingin fokus mengurusi pemenangan Ahok. Seharusnya, kata Fadli, Nusron memilih untuk fokus mengurus TKI atau politik.
"Nusron Wahid adalah pejabat negara. Digaji oleh uang rakyat dan harus fokus dengan tugasnya mengurusi persoalan TKI," kata Fadli melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/9).
Fadli juga meminta presiden Joko Widodo bertindak tegas terhadap jajarannya. Hal ini agar wewenangnya sebagai pejabat negara tidak disalahgunakan demi kepentingan politik.
Rangkap jabatan Nusron dianggap melanggar UU No.10 tahun 2016 tentang Pilkada, dimana dalam pasal 71 dinyatakan bahwa pejabat negara dilarang membuat keputusan yang menguntungkan salah satu pasangan calon.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaNurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Nurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaAhok Turun Gunung Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ini Respons Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya