Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra minta pertemuan IMF-WB bermanfaat buat RI, bisa buat Rp 10 ribu per USD

Gerindra minta pertemuan IMF-WB bermanfaat buat RI, bisa buat Rp 10 ribu per USD Arief Poyuono. ©2017 google

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengkritisi biaya acara Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) World Bank Group (WBG) di Bali pada 8-14 Oktober 2018. Indonesia mengeluarkan biaya sebesar Rp 855 miliar.

Biaya ini lebih murah dibanding negara lain yang pernah menyelenggarakan acara serupa sebagai tuan rumah seperti Jepang, Singapura, Peru, Turki yang mengeluarkan biaya 1,1 triliun lebih. Namun, Arief menilai hal itu karena pendapatan rakyat di negara tersebut lebih tinggi dibanding Indonesia.

"Rendah karena pendapatan rakyat di sana lebih tinggi dari Indonesia. Ya jadi lumrah dong," kata Arief kepada wartawan, Rabu (10/10).

Arief menambahkan, persoalannya bukan murah atau mahalnya biaya penyelenggaraan, melainkan benefit yang dihasilkan oleh Indonesia khususnya masyarakat dengan adanya annual meeting IMF/World Bank.

"Saya ingatkan ya hasil dari annual meeting IMF/World Bank harus bisa memberikan manfaat bagi perekonomian nasional ya. Terutama bisa buat kurs Rupiah menguat hingga Rp 10 ribu per dolar," tutur Arief.

Arief menegaskan Jokowi harus bisa meyakinkan IMF dan Bank Dunia untuk bisa memberikan pinjaman lunak untuk merehabilitasi dan membangun kembali daerah-daerah yang terkena bencana seperti di Lombok, Donggala dan Palu.

"Sebab ketiga daerah bencana tersebut masyarakatnya sangat berharap Infrastruktur nya bisa pulih sediakala," tuturnya.

Arief ingin dana yang dikeluarkan untuk acara tersebut tidak habis sia-sia. Dia mengingatkan kepada Jokowi untuk tak asal bicara jika IMF dan World Bank itu organisasi usang bila belum tahu benar fungsi dan manfaat kedua organisasi tersebut.

"Katanya Joko Widodo dulu di konferensi Asia Afrika, Bank Dunia dan IMF adalah organisasi usang dan enggak ada guna untuk memperbaiki ekonomi dunia khususnya Indonesia. Jangan jilat ludah," tukas Arief.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini

Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan

Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.

Baca Selengkapnya
Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'

Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'

Belakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Gerindra soal Program Makan Siang Gratis: Ya Prabowo Dilantik Dulu

Gerindra soal Program Makan Siang Gratis: Ya Prabowo Dilantik Dulu

Pembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.

Baca Selengkapnya