Galaunya Jokowi pilih kapolri setelah Komjen Budi tersangka
Merdeka.com - Peringkat teratas dalam kegaduhan politik nasional saat ini, masih dipuncaki oleh kisruh pemilihan calon Kapolri oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, calon Kapolri tunggal yang dipilih presiden berdasarkan hak prerogatif dan rekomendasi dari beberapa lembaga itu, ternyata langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan rekening gendut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menyikapi hal itu, pada kesempatan jumpa pers di Istana Negara pada Rabu (14/1) sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan akan menunggu keputusan sidang paripurna DPR yang akan membahas persetujuan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Sampai saat ini, saya masih menunggu (paripurna DPR). Nah, selesai itu baru akan kita putuskan kebijakan apa yang akan kita ambil," kata Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/1) lalu.
Bahkan pada Kamis (15/1) kemarin, DPR RI melalui sidang paripurnanya telah menyetujui usulan calon tunggal Kapolri pilihan prerogatif sang presiden tersebut. Alasan mereka, walaupun status tersangka baru ditetapkan oleh KPK kepada sang calon Kapolri Budi Gunawan, sebaiknya hal itu dipisahkan dengan prosedur yang memang harus dijalankan oleh sang calon Kapolri sesuai pilihan presiden dan persetujuan DPR tersebut.
Menurut Jokowi, pemilihan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal kapolri sudah memenuhi semua prosedur yang ada. Presiden juga mengaku bahwa dirinya sudah mengonfirmasi kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengenai sejumlah pertanyaan tentang para kandidat, termasuk masalah rekening gendut.
Sementara itu, dalam ketidakpastian sikap Jokowi akan keputusannya terkait pencalonan Budi Gunawan, sampai saat ini kubu PDIP terlihat terus memojokkan KPK dengan menudingkan sejumlah hal kepada sang ketua, Abraham Samad.
Bahkan, beberapa dugaan-dugaan tersebut sangat terkesan menyerang sang ketua KPK itu, akibat keputusan lembaganya yang dinilai mengganggu atau bahkan berpotensi mematahkan hak prerogatif seorang presiden.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Bantah Kabar Ingin Bertemu Megawati: Belum Ada
Jokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Ungkap Reaksi Megawati Dengar Kabar Jokowi Minta Bertemu
Ganjar Pranowo mengungkapkan respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mendengar kabar Presiden Jokowi ingin bertemu.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran
Jokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Ganjar dan Mahfud Tebak Pilihan Jokowi: Ya Putranya kan Ada di Sana, Pasti ke Sana
Baca Selengkapnya