Fraksi Golkar minta MKD beri sanksi ringan buat Setya Novanto
Merdeka.com - Fraksi Partai Golkar DPR meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tidak memberikan sanksi yang berat kepada Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) terkait skandal pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal perpanjangan kontrak PT Freeport.
"Kami minta MKD bijaksana tidak memberikan sanksi yang berat kepada Novanto," kata Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo di gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/11).
Partai Golkar, kata Bambang, meminta semua pihak termasuk fraksi-fraksi di DPR dapat memaklumi apa yang dilakukan Setnov. Mengingat, pengalaman Setnov sebagai pimpinan DPR baru satu tahun.
"Kita mengimbau kawan-kawan fraksi lain agar bisa memahami posisi Novanto baru jadi pimpinan setahun jadi masih belajar," imbuhnya.
Selain meminta sanksi ringan, jika terbukti tidak bersalah Fraksi Golkar pun bakal mendesak MKD untuk melakukan klarifikasi sebagai bentuk pemulihan nama baik Setnov.
Untuk itu, Partai Golkar berharap MKD mau bekerja secara adil dan transparan. Menurut dia, MKD harus melakukan sidang terbuka untuk mengungkap fakta dari skandal tersebut.
"Itu kan dalam ketentuan, kita minta MKD jernih, kan belum tentu juga bersalah," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaPKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI
Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaDorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya