Fahri Hamzah: Tanya Soal Gerindra di Debat, Jokowi Bisa Bikin PDIP 'Lewat'
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) salah karena menyinggung masalah internal partai besutan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Gerindra. Fahri menilai, Jokowi justru memberi ruang bagi Gerindra untuk kampanye dalan konstelasi debat.
"Itu kesalahan Pak Jokowi. Dia ngasih waktu buat Prabowo untuk kampanye Gerindra, ya kan. Dua pertanyaannya masa tentang Gerindra dua-duanya. Akhirnya Prabowo jawab tentang Gerindra," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/1).
Menurutnya, dengan Jokowi menyinggung Gerindra dalam debat justru akan menimbulkan efek elektoral tersendiri. Sebab, Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra memiliki kesempatan untuk menjelaskan partainya saat seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan debat melalui saluran televisi.
"Dia dapat satu momen untuk menjelaskan partai yang ditonton dengan seluruh rakyat dengan fasilitas gratis, mahal itu ongkos pernyataan Prabowo dan pertanyaan Jokowi," ungkapnya.
Fahri menegaskan, seharusnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegur Jokowi karena telah memberikan slot kampanye gratis dalam acara debat yang disiarkan secara langsung melalui beberapa saluran televisi. Hal itu, kata dia, merugikan partai peserta pemilu lainnya.
"Yang partai lain jadi tekor. Pak Prabowo jadi dapat iklan gratis, diceritakan sistem kaderisasi, diceritakan Gerindra paling bersih, partai lain banyak masalah," ujarnya.
"Nanti rakyat bilang 'wah ini Gerindra saja nih, bisa lewat nanti PDIP dalam survei itu. Itu lah ya, karena itu tadi. Lagian enggak ada urusannya juga Pak Jokowi nanya itu," ucapnya.
Di sejumlah survei, elektabilitas PDIP tak tertandingi di urutan pertama. Disusul oleh Partai Gerindra di tempat kedua.
Diketahui, debat capres-cawapres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan (17/1) malam berlangsung 'panas'. Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin kerap menyerang pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Dalam debat, Jokowi menyerang Prabowo dengan komitmen pemberantasan korupsi dan keterlibatan perempuan di partai yang dipimpin Prabowo yakni Gerindra. Menurut Jokowi, Prabowo memperbolehkan enam kader eks koruptor di partainya menjadi caleg di Pemilu 2019. Padahal Prabowo sempat berkelakar ingin memberantas korupsi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo merespons pernyataan Presiden Jokowi yang menilai debat ketiga Pilpres 2024 lebih menampilkan saling serang personal.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco, Prabowo juga ingin membangun Indonesia bersama kawan-kawannya.
Baca SelengkapnyaGerindra mengakui sejauh ini isu-isu tentang kabinet Prabowo-Gibran masih sebatas aspirasi.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya