Fahri Hamzah sebut Jokowi ingkar janji soal kesejahteraan guru
Merdeka.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi menjanjikan akan mengangkat guru honorer kategori 2 (K2) menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Atas hal itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyatakan perlu adanya pengawasan dan audit pendataan guru honorer di Tanah Air untuk memastikan mereka dapat berstatus PNS.
"Lebih baik diaudit dahulu, kemudian dipastikan statusnya. Apalagi mereka berasal dari guru dalam negeri," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).
Politisi PKS ini mengungkapkan bahwa pengawasan dan proses audit mesti dilakukan lantaran sudah sejak lama pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan perbaikan kesejahteraan guru. Namun, hingga kini janji tersebut belum ditepati.
"Ini masalah lama kok, Jokowi pernah janji di depan mereka. Pernah janji kalau orang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) bakal jadi menteri. Sampai sekarang terbengkalai," terangnya.
Fahri mengatakan perbaikan nasib guru honorer sedang menjadi perhatian DPR. Baginya, pemerintah pusat juga mesti memperhatikan nasib guru honorer agar tak senasib dengan buruh Indonesia yang peluang kerjanya diambil oleh Tenaga Kerja Asing (TKA).
"Itu yang kita soroti terus, bagaimana nasib guru kita, buruh kita. Saya pergi ke Bayah, Banten, buruh asing banyak masuk ke Indonesia. Itu yang kita sorot jangan hanya memperhatikan, parfum, kasur dan toilet," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Dengar Perguruan Tinggi Diintervensi karena Kritik Jokowi: Pemerintah Tak Perlu Ketakutan
Baca Selengkapnya"Kita tahu beliau dulu Panglima (TNI), saya kira untuk mengatasi hal yang berkaitan politik, hukum, dan keamanan sangat siap," kata Jokowi
Baca Selengkapnya