Fahri Hamzah Minta Kubu Prabowo Terus Tagih Janji Jokowi Supaya Kelimpungan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan saat ini pemerintah terlihat terlalu cepat mempersiapkan pemilu untuk mempertahankan kekuasaan. Sehingga pengelolaan kabinet dan pemerintah amburadul.
"Pemerintahan ini nuansanya kemenangan, niatnya untuk re-election," katanya saat diskusi bertema '2019, Adios Jokowi?' di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto 93, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/2).
Fahri mengaku tak bermaksud membela rival Jokowi yakni Prabowo Subianto. Alasannya, karena Prabowo belum pernah menjabat di pemerintahan. Namun demikian, dia menilai Prabowo punya banyak jasa untuk negara.
"Saya enggak bisa mengkritik Pak Prabowo karena dia bukan pemerintah, tapi jasa dan jejaknya dalam negara besar sekali, termasuk memperkenalkan orang namanya Jokowi, bahkan Ahok juga, bahkan yang saya dengar bukan memperkenalkan tapi juga membiayai," tutur Fahri.
Fahri melanjutkan, kebijakan pemerintahan Jokowi juga tak didasari janji kampanye awal. Justru, kata dia, Prabowo malah mengantar sosok bernama Jokowi sebagai politikus sukses.
"Makanya tim Prabowo tagih saja (janji), pasti kelimpungan dia," tukas Fahri.
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung melihat elektabilitas capres petahana Jokowi saat ini keropos karena timnya sendiri. Sebabnya, simpatisan Jokowi kerap menyerang personal bukan program.
"Saya melihat Pak Jokowi dikeroposi timnya sendiri. Karena tiap kali para buzzer menyerang saya elektabilitas pak Jokowi turun nol koma sekian persen per detik, karena menyerang personal, pembully, pemfitnah," ujar Rocky di lokasi sama.
"Karena dari dalam sendiri yang melakukan itu, bukan saya yang membuat elektabilitas Pak Jokowi turun," sambungnya.
Rocky heran saat ini petahana kerap menyerang. Apalagi, elektabilitasnya juga turun dan tak mungkin lagi dicegah. Dia menambahkan, pada 17 Januari nanti petahana sudah tak punya bekal dalam duel debat capres cawapres.
"Apa yang mau ditampilkan dalam debat nanti? Seluruh prestasi yang diklaim oleh rezim hanya pertumbuhan 5 persen, di bawah SBY. Kalau di bawah yang sebelumnya berarti tidak lulus," kata Rocky.
"Jalan tol? Siapapun bisa membangun jalan tol bedanya gratis atau enggak. Jadi konsep jalan tol itu tugas negara membangun jalanan," tambah Dosen Filsafat tersebut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Jokowi Soal Dirinya Dilibatkan dalam Penyusunan Kabinet Prabowo
Sebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Akhirnya Respons Rencana Pengunduran Mahfud MD: Kondisi Kabinet Solid
Mahfud memperkirakan surat pengunduran diri itu akan diserahkan pada Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaJokowi Kukuhkan Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso Kembali Jadi Ketua
Pengukuhan Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2023-2028 berdasarkan Keputusan Presiden.
Baca SelengkapnyaKubu AMIN Nilai Jokowi Tinggalkan Warisan Tidak Baik Usai Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres
Hamdan mengatakan masa jabatan Presiden Jokowi yang berakhir tahun ini seharusnya diakhiri dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya