Fahri Hamzah enggan tanggapi isu JK bikin Golkar dan PPP terbelah
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla dituding oleh Ketua DPP Partai Gerindra, Arif Puyuono sebagai otak dibalik skenario terbelahnya PPP dan Partai Golkar. Sampai saat ini, kedua partai tersebut terbagi menjadi dua kubu yang saling mengklaim sah sebagai pengurus.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah enggan memberikan komentar atas tudingan tersebut. Hal itu dinilainya tidak memiliki landasan yang jelas.
"Wah saya enggak mau nanggepin itu. No issues itu (tidak ada isu itu)," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/3).
Sebelumnya diketahui, Ketua DPP Partai Gerindra, Arif Puyuono mengatakan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mungkin mempunyai gagasan membelah partai politik untuk memperkuat posisi pemerintah. Skenario itu dinilai dibuat oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mempunyai latar belakang politisi.
"Saya yakin ini bukan ide Jokowi. Karena Jokowi enggak mungkin berpikir seperti itu. Dia kan bisnisman aslinya, semua masalah Indonesia bagi dia kan cukup ditangani dengan 'Aku Rapopo' seperti biasanya," kata Arif dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/3).
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaJK mengingatkan pentingnya pihak yang berada di luar pemerintahan atau oposisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla menjawab terkait dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla melakukan pembicaraan sekitar 1 jam di kediamannya.
Baca Selengkapnya