Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon: Revolusi Mental punya akar kuat paham komunis

Fadli Zon: Revolusi Mental punya akar kuat paham komunis Fadli Zon luncurkan buku . ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengkritik program Revolusi Mental Joko Widodo (Jokowi). Program tersebut dinilai berawal dari paham komunis.

"Indonesia tak ada hub dg NAZI, yg ada dg komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis," kata Fadli Zon dalam akun twitternya, Kamis (26/6).

Menurut Fadli, bapak komunis Karl Marx menggunakan istilah Revolusi Mental pada tahun 1869 dalam karyanya 'Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem'. Selain itu, lanjutnya, Revolusi Mental juga jadi tujuan 'May Four Enlightenment Movement' di China 1919 diprakarsai Chen Duxui, pendiri Partai Komunis China.

Sedangkan di Indonesia, kata sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta itu, Revolusi Mental digunakan tokoh-tokoh berhaluan kiri untuk menghapus sesuatu yang berbau agama.

"Aidit PKI, hilangkan nama Achmad dr nama depannya n ganti dg Dipa Nusantara (DN) dg alasan 'Revolusi Mental' yaitu hapus yg berbau agama," ujarnya.

Sedangkan Budayawan Goenawan Mohamad memiliki pandangan berbeda soal Revolusi Mental. Menurutnya, program Jokowi sama sekali tidak ada hubungannya dengan ideologi komunis.

"Ada yg menuduh, "Revolusi Mental" anjuran Jokowi berasal dari Manifesto Komunis... Saya baca Manifesto Komunis; tak ada anjuran spt itu," katanya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

Resmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi

AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Tak Akan Kampanye, Ganjar: Sangat Hormat, Apalagi Semua Netral

Jokowi Akui Tak Akan Kampanye, Ganjar: Sangat Hormat, Apalagi Semua Netral

Terlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya

TPN Tegaskan Ganjar-Mahfud akan Lanjutkan Program Jokowi, Ini Contohnya

Roby menilai, Mahfud MD menguasai materi debat cawapres

Baca Selengkapnya
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Begini Respons Timnas AMIN

Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Begini Respons Timnas AMIN

Sebelumnya, pembahasan soal program makan gratis dalam rapat kabinet dibenarkan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia

Baca Selengkapnya
Dasi Kuning Jokowi, Ravindra Airlangga: Menunjukkan Kenyamanan dengan Filosofi Golkar

Dasi Kuning Jokowi, Ravindra Airlangga: Menunjukkan Kenyamanan dengan Filosofi Golkar

Belakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Anies-Cak Imin Kompak Kritik Jargon ‘Kerja-Kerja-Kerja’ hingga ‘Revolusi Mental’ Punya Jokowi

Anies-Cak Imin kompak mengkritik dua jargon yang dipopulerkan Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Ramai Intelektual Kampus Kritik Jokowi, Ini Komentar Ganjar

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menilai langkah intelektual berbagai kampus mengkritik pemerintahan Jokowi merupakan upaya rakyat menyelamatkan demokrasi.

Baca Selengkapnya