Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon: MK minta penyelesaian sengketa pilkada jadi 60 hari kerja

Fadli Zon: MK minta penyelesaian sengketa pilkada jadi 60 hari kerja Fadli Zon. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pimpinan DPR mengadakan rapat dengan pimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) membahas revisi Undang Undang tentang Mahkamah Konstitusi. Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengatakan, MK bakal kewalahan dalam menangani masalah sengketa Pilkada yang haya diberi waktu 45 hari kerja dalam undang undang tersebut.

Oleh sebab itu, revisi harus dilakukan dengan menambah batas waktu penyelesaian sengketa pilkada.

"Mereka kesulitan untuk selesaikan permasalahan sengketa pilkada kalau ditetapkan 45 hari kalender sesuai UU MK. Sudah disimulasikan, sekitar 370 kasus dengan waktu yang disediakan 45 hari kalender, hanya ada waktu 37 menit per kasus. Mereka kesulitan, minta ada jalan keluar," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/6).

Revisi UU MK, kata Fadli, merupakan solusi terbaik sehingga harus disodorkan ke pemerintah. Jika pemerintah setuju, maka revisi UU MK akan dimasukkan ke dalam Prolegnas tahun 2015.

"Sudah ada kajian akademik dan drafnya. Secara lisan sudah disampaikan ke Presiden," jelasnya.

Fadli juga optimis revisi UU MK akan selesai sebelum Pilkada serentak digelar pada Desember tahun ini. Asalkan, antara pemerintah dan DPR punya niatan yang sama untuk membantu MK dalam menyelesaikan sengketa pilkada.

Lanjut dia, MK sendiri meminta batas waktu dari 45 hari kerja menjadi genap selama 60 hari kerja. Dengan waktu selama 60 hari itu, dia yakin MK dapat menyelesaikan tugasnya menyelesaikan sengketa yang pasti terjadi di setiap Pilkada.

"Bisa kekejar kalau sama-sama komitmen. Kalau tidak nanti perselisihan akan panjang. Mereka berharap jadi 60 hari kerja. Itu permintaan MK," tukasnya.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud Sepakat MK Larang Jadwal Pilkada 2024 Diubah: Bagus, Hentikan Langkah Jokowi Kendalikan Pilkada
Mahfud Sepakat MK Larang Jadwal Pilkada 2024 Diubah: Bagus, Hentikan Langkah Jokowi Kendalikan Pilkada

Jokowi mengajukan ke MK agar jadwal Pilkada 2024 dimajukan September dengan alasan agar pelaksanannya mudah

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Presiden Jokowi Kepanasan Hingga Pinjam Topi Siswa SMK, Ternyata Mengaku Fans
Momen Presiden Jokowi Kepanasan Hingga Pinjam Topi Siswa SMK, Ternyata Mengaku Fans

Berikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya
Zulhas Pastikan Tidak Ada Tim Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo-Gibran
Zulhas Pastikan Tidak Ada Tim Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo-Gibran

Sehingga, pekerjaan untuk pemerintahan berikutnya akan bisa langsung berjalan.

Baca Selengkapnya
Ini Bunyi Putusan MK Soal Jadwal Pilkada yang Bikin Mahfud Lantang Hentikan Langkah Jokowi
Ini Bunyi Putusan MK Soal Jadwal Pilkada yang Bikin Mahfud Lantang Hentikan Langkah Jokowi

MK berpendapat Pilkada harus dilakukan sesuai dengan jadwal.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Bersalah, Jatuhkan Sanksi Berat untuk Mengundurkan Diri
Dewas KPK Vonis Firli Bahuri Bersalah, Jatuhkan Sanksi Berat untuk Mengundurkan Diri

ertemuan itu pun dianggap oleh Tumpak adanya kepentingan tertentu.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya