Elektabilitas Kalah Dari Gibran, Purnomo Serahkan Keputusan Rekomendasi ke DPP
Merdeka.com - Dalam sebuah survei yang dirilis Solo Raya Polling hari ini, popularitas dan elektabilitas Achmad Purnomo kalah dari Gibran Rakabuming Raka. Sebagaimana diketahui kedua tokoh beda generasi tersebut sedang bersaing untuk mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk bertarung di Pilkada Solo 2020.
Hasil survei yang dilakukan Solo Raya Polling menunjukkan popularitas Gibran naik menjadi 99 persen, sedangkan Achmad Purnomo 94 persen. Untuk elektabilitas, Gibran berada di angka 55 persen, sedangkan Purnomo 36 persen. Survei ini dilakukan 14-20 Juni terhadap 1.008 responden dengan margin error 3,5 persen.
Achmad Purnomo enggan mengomentari hasil survei tersebut. Dia tetap menyerahkan sepenuhnya rekomendasi Pilkada Solo kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
"Saya nggak mau komentar apa-apa, ya diamati saja. Kita lihat saja nanti rekomendasi DPP PDIP jatuh pada siapa," ujar Purnomo kepada wartawan, Selasa (23/6).
Purnomo menegaskan, dalam Pilkada 2020, dirinya diusung DPC PDIP. Bukan atas kemauan sendiri mencalonkan diri. Sebagai kader dan petugas partai, wakil wali kota Solo itu akan melaksanakan amanah partai. Dia akan memegang amanah tersebut dengan baik bersama Teguh Prakosa sebagai pasangannya.
"Saya tidak akan mengomentari hasil survei itu. Buat saya sampai sekarang saya ditugasi dan dipercayai oleh DPC PDIP Solo maju Pilkada 2020," tegasnya.
Menurutnya, siapa pun pasangan yang memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP adalah pilihan terbaik. Dia berjanji menerima apapun keputusan partai.
"Ya lihat saja nanti DPP pasti akan mengumumkan rekomendasi. Sebagai petugas dan kader partai kita harus patuh terhadap keputusan ketua umum," ucapnya.
Sebelumnya, Solo Raya Polling menyebut, elektabilitas bakal calon wali kota Solo Achmad Purnomo turun akibat manuver politik yang dilakukan. Yakni saat mengundurkan diri dari pencalonan wali kota dan kemudian dibatalkan atau ditolak oleh DPC PDIP Solo.
"Respons masyarakat atas pernyataan mundurnya Purnomo dan ternyata tidak jadi mundur ditanggapi negatif atau sebesar 71 persen. Manuver politik inilah yang diduga menjadi faktor penyebab turunnya elektabilitas Purnomo di survei kami Juni 2020," ujar Ketua Solo Raya Polling, Suwardi, Selasa (23/6).
Suwardi menjelaskan, pengunduran diri Purnomo dari bakal calon Wali Kota Solo PDIP beberapa waktu lalu itu, ternyata banyak di ketahui khalayak. Sebanyak 65 persen warga mendengar keinginan wakil wali kota Solo itu mundur dari bursa pencalonan wali kota Solo.
"Beberapa waktu lalu Achmad Purnomo menyatakan akan mundur dari bursa pencalonan wali kota Solo. Dan ternyata banyak warga yang mendengar. Sebagian responden kami menilai langkah tersebut kurang biasanya," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaIwan bule menyebut hasil survey di beberapa lembaga elektabilitas Prabowo-Gibran sudah di atas 50 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaDalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaDi Jawa Tengah, elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran dan pasangan 03 Ganjar-Mahfud hanya selisih sedikit.
Baca SelengkapnyaGibran juga mengomentari singkat proses sidang PHPU yang masih berjalan di MK. Dia meminta publilk menunggu hasil sidang pada 21 April mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua TPN tidak menjadikan hasil survei sebagai patokan di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya