Duet Jokowi-Samad tunjukkan semangat pemberantasan korupsi
Merdeka.com - Capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo akan memilih antara Abraham Samad atau Jusuf Kalla ( JK ) menjadi cawapresnya. Pengamat komunikasi politik, Ari Junaedi menilai Jokowi bakal memilih Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2014.
Menurut Ari, nama Abraham Samad bukan muncul secara dadakan atau tiba-tiba. Dia yakin kubu PDIP sudah lama membidik Abraham karena sepaham dengan Jokowi dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
"Jadi menurut saya, sebaiknya Jokowi memastikan nama Abraham Samad sebagai cawapres agar KPK pun juga tidak terbebani dengan langkah politik Jokowi dalam penunjukan Abraham Samad . Abraham pun harus segera mengundurkan diri sebagai ketua KPK begitu diumumkan namanya sebagai cawapres Jokowi," ujar Ari kepada merdeka.com, Jumat (9/5).
"Sekarang pun penyebutan nama Samad secara terbuka oleh Jokowi juga rawan tuduhan soal obyektivitas KPK dalam pemberantasan korupsi terhadap elite-elite parpol. Terutama parpol selain kubu koalisi PDIP-Nasdem-PKB-PKPI," imbuhnya.
Pengajar program pascasarjana Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini menuturkan, jika Jokowi jadi mengumumkan Abraham Samad sebagai cawapres maka era baru kepemimpinan nasional segera lahir. Kombinasi Jokowi-Samad merupakan tekad berdua untuk memberantas korupsi yang sekarang ini sudah berurat berakar di seluruh elemen kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Saya juga yakin JK tidak akan kecewa atau sakit hati jika nantinya Samad yang menjadi pendamping Jokowi. Dalam diri JK ada sifat kenegarawanan yang hebat dalam mendorong anak-anak muda untuk memimpin," ujarnya.
"Lihat saja ketika JK menyokong duet Jokowi - Ahok di Pilgub DKI. JK sebaiknya bersedia menjadi ketua dewan pertimbangan presiden yang memberi saran-saran kepada Jokowi-Samad jika kelak dipercaya rakyat sebagai presiden dan wakil presiden," tutur dia.
Pengalaman JK pernah menjadi menteri, wakil presiden, pemimpin organisasi kemasyarakatan, inisiator perdamaian di Aceh dan Poso serta sebagai pengusaha sukses, lanjut Ari, layak ditularkan kepada generasi muda seperti Jokowi dan Samad.
"Soal siapa yang menangani ekonomi jika JK tidak menjadi cawapres, Jokowi bisa melibatkan orang yang kompeten mengingat tekad Jokowi sejak awal ingin membentuk kabinet ahli," jelas Ari.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya