DPW PAN Yogyakarta Tolak Wacana Bergabung ke Koalisi Jokowi
Merdeka.com - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DIY menolak wacana PAN bergabung ke Koalisi 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Penolakan ini disampaikan oleh Ketua DPW PAN DIY, Nazaruddin.
Nazaruddin mengungkapkan DPW PAN DIY bersama pengurus DPD di empat kabupaten dan satu kotamadya di DIY dengan tegas menolak wacana bergabungnya PAN ke Koalisi 01. Penolakan ini dilakukan dengan menandatangani pernyataan sikap bersama.
"DPW PAN DIY beserta seluruh DPD PAN di Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan menolak untuk bergabung kepada koalisi 01. Kami juga menolak setiap upaya yang mencoba mengarahkan PAN untuk bergabung ke koalisi 01," tegas Nazaruddin, Selasa (18/6).
Nazaruddin menuding ada sejumlah manuver dari sejumlah pihak untuk mengarahkan PAN bergabung ke Jokowi -Ma'ruf Amin. Nazaruddin menilai manuver-manuver yang dilakukan itu sebagai bentuk pengkhianatan kepada PAN.
"Kami melihat bahwa upaya apapun untuk bergabung dengan koalisi yang lain di luar koalisi 02 tentunya akan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap suara dan aspirasi dari kader, pemilih, dan simpatisan PAN," tutur Nazaruddin.
Nazaruddin menguraikan pilihan bergabung dan mendukung Prabowo-Sandiaga merupakan hasil keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 9 Agustus 2018 yang lalu. Hasil Rakernas PAN ini dianggap Nazaruddin sebagai keputusan politik yang tepat dan dilandasi pertimbangan ideologis.
"Bahwa koalisi 02 dan pasangan calon yang didukung PAN memiliki komitmen yang kuat untuk membela kepentingan rakyat dan umat, sebuah komitmen yang sama yang menjadi semangat bagi perjuangan politik PAN," papar Nazaruddin.
Nazaruddin mengungkapkan bahwa PAN harus bisa menjadi penyeimbang dan oposisi di tengah dominasi dan hegemoni rezim saat ini. Hadirnya PAN sebagai oposisi ini dianggap sebagai mekanisme check and balance yang harus tetap ada dalam kehidupan bernegara.
"Dengan segala pertimbangan tersebut, kami meyakini bahwa keputusan PAN untuk terus bergabung dalam koalisi 02 serta untuk mengambil peran oposisi jika nantinya diperlukan adalah merupakan pilihan politis yang paling logis dan rasional," pungkas Nazaruddin.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaMeskipun, Jokowi menekankan, harus sesuai dengan aturan
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca Selengkapnya