DPR geram Mentan gagal stabilkan harga pangan jelang Ramadan
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyesalkan rencana pemerintah mengimpor bawang merah dengan alasan strategi menurunkan harga. Dia berharap para pembantu Presiden Jokowi sejalan dalam mengeluarkan kebijakan, sehingga tidak rugikan rakyat.
Padahal menurut politikus asal Cirebon ini, tidak ada salah dan sah saja pemerintah impor bawang merah untuk menstabilkan harga.
"Tapi jangan sampai menekan keuntungan para petani," ujarnya di Jakarta, Minggu (29/5).
Politikus Partai Demokrat tersebut berharap agar gonjang-ganjing harga pangan menjelang puasa sampai lebaran tidak perlu terjadi. Dia juga mengingatkan khususnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar keras menggenjot produktifitas serta pengelolaan bawang pasca panen.
"Bawang merah termasuk komoditas daya tahannya tidak panjang. Karena itu pekerjaan rumah Kementerian Pertanian bagaimana menggenjot," tuturnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa Amran harus berpikir bagaimana langkah komoditas yang bisa diproduksi di dalam negeri harus seutuhnya di suplai oleh dalam negeri. Selain itu juga harus bertekad.
"Langkah itu agar kuantinitas produksi di tingkat petani juga bisa dipertahankan. Di sisi lain agar harga di tingkat pasarnya ditekan pada level tertentu, tetapi kemudian pada akhirnya merembet di tingkat petani tidak ekonomis," ungkapnya.
"Terpenting bagaimana harga di Ramadan dan Idul Fitri ini, supaya tidak terfluktuatif atau tidak meningkat pada harga yang tidak terjangkau oleh masyarakat, lanjutnya," imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, rencana pemerintah impor bawang kerap menjadi silang pendapat dan polemik di jajaran menteri. Seperti Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan bahwa langkah impor bawang merah dilakukan untuk menurunkan harga saat bulan Ramadan dan Idul Fitri nanti. Disebutkan Darmin bahwa bawang diimpor adalah 2.500 ton.
Namun Presiden Joko Widodo berharap harga bawang merah bisa turun ke Rp 20.000/kg saat puasa, dari harga saat ini Rp 40.000/kg. Berbeda dengan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang menentang adanya impor bawang merah, karena produksi saat ini surplus.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PBNU Minta Satgas Pangan Bergerak Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Ramadan
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaAwal Ramadan Pemerintah Naikkan Harga Eceran Tertinggi Beras, Cek Harganya di Sini
Kenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Stok Beras Aman saat Ramadan
Harga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnya