Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dituding terima duit Rp 100 juta, KPU Teluk Bintuni digugat ke MK

Dituding terima duit Rp 100 juta, KPU Teluk Bintuni digugat ke MK Ilustrasi Gedung Mahkamah Konstitusi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pasangan calon (paslon) Petrus Kasihiw dan Matret Kokop menggugat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Teluk Bintuni ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena dituding telah memindahkan suara satu pasangan calon ke pasangan lainnya.

Selisih suara antara pasangan calon peraih suara terbanyak dengan peraih suara terbanyak kedua pun sangat tipis hanya 0,04 persen.

Melalui modal Rp 100 juta yang diterima KPU dari salah satu pasangan calon, akhirnya suara berpindah dan memenangkan pasangan calon yang dituding seharusnya kalah dalam pilkada Teluk Bintuni.

"Selisih antara pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak hanya 7 suara. Kalau kita hitung maka selisihnya hanya 0,04 persen. Jadi permohonan ini sudah memenuhi syarat ketentuan Pasal 158 UU Pilkada dan Peraturan MK," ujar kuasa hukum Petrus-Matret, Taufik Basari dalam sidang pendahuluan perselisihan pilkada di Gedung MK, Jakarta, Senin (11/1).

Berdasarkan keputusan KPU Teluk Bintuni, peraih suara terbanyak Daniel Asmorom dan Yohanis Manibuy memperoleh sebanyak 17.067 suara. Lalu suara pasangan Petrus dan Matret sebanyak 17.060 suara.

"Dari hasil penghitungan suara, kami ajukan keberatan terhadap perolehan suara di satu Distrik yaitu Distrik Moskona Utara. Terdapat 4 kampung dan di tiap kampung hanya ada 1 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Jadi 4 TPS dalam 1 Distrik ini yang kami permasalahkan," kata Taufik.

Selanjutnya, ia menjelaskan keberatannya atas keputusan dan penetapan KPU karena adanya pelanggaran berupa pengalihan suara di Distrik Moskona Utara. Adapun jumlah Daftar Pemilih Tetap di Distrik tersebut sebanyak 1.209 pemilih.

"Perubahan hasil perolehan tersebut terjadi karena adanya penyuapan dan penekanan yang dilakukan tim sukses pasangan nomor urut 3 (Asmorom dan Yohanes) yang difasilitasi penyelenggara pilkada sehingga perolehan suara pasangan nomor urut 1 dan nomor urut 2 (Petrus dan Matret) dipindahkan ke pasangan nomor 3," kata Taufik.

Ia menceritakan pada 10 Desember 2015, Calon Wakil Bupati Pasangan nomor 3 Yohanes Manibuy mendatangi Ketua Panitia Pemilihan Distrik Moskona Utara Stevanus Orocomna. Yohanes pun menawarkan uang Rp 100 juta untuk memindahkan perolehan suara pasangan nomor 2 pada pasangan nomor 3 sebanyak 242 suara.

"Stevanus menolak, tapi dipaksakan dan ditekan untuk mengambil dana tersebut. Lalu Ketua tim sukses pasangan Asmorom dan Yohanes, Jefri Orocomma membuat surat pernyataan yang disodorkan pada Stevanus untuk ditandatangani dengan tekanan dan ancaman. Sehingga Stevanus akhirnya menandatanganinya," kata Taufik.

Menurutnya, peralihan suara dilakukan dengan mencoret angka yang ada pada dokumen DA Plano (dokumen penghitungan suara) Distrik Moskona Utara, sehingga hasil perolehan suara berubah. Berdasarkan hitung-hitungan pemohon, pasangan calon Petrus dan Matret seharusnya memperoleh suara sebanyak 17.286 suara dan pasangan Daniel dan Yohanis sebanyak 16.829 suara.

"Pemohon mohon MK menyatakan batal dan tidak sah keputusan KPU Teluk Bintuni dan menetapkan perolehan suara yang benar sebagai berikut: Agustinus dan Rahman 7.611 suara, Petrus dan Matret sebanyak 17.286 suara dan pasangan Daniel dan Yohanis sebanyak 16.829 suara," kata Taufik.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

KPU Tetapkan PDIP Peroleh Suara Terbanyak Pemilu 2024

Suara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.

Baca Selengkapnya
Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Perempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari

Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Selundupkan Kendaraan Curian dari Gudang TNI ke Timor Leste, Pelaku Raup Untung Rp4 Miliar Per Tahun

Selundupkan Kendaraan Curian dari Gudang TNI ke Timor Leste, Pelaku Raup Untung Rp4 Miliar Per Tahun

Besaran keuntungan dari pelaku pertahunnya bisa mencapai angka Rp 3 Miliar sampai 4 Miliar

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Dulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini

Dulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini

Dulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.

Baca Selengkapnya
KPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia

KPU Sumsel Catat 6 Petugas Pemilu dan 1 Linmas Wafat, 1 Pengawas TPS Meninggal Dunia

Semua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung

Baca Selengkapnya
Terseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi

Terseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi

Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.

Baca Selengkapnya
Pemilu 2024 Tinggal 2 Hari, Pukul Berapa TPS Mulai Dibuka? Ini Jawabannya

Pemilu 2024 Tinggal 2 Hari, Pukul Berapa TPS Mulai Dibuka? Ini Jawabannya

Sebelum TPS dibuka, Ketua KPPS akan membuka rapat pemungutan suara

Baca Selengkapnya