Dibantu Gerindra dan PPP, Golkar minta kasus Setnov ditutup
Merdeka.com - Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Akbar Faizal membeberkan adanya anggota MKD dari Fraksi Golkar meminta agar kasus dugaan pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto ditutup alias tidak dilanjutkan. Permintaan itu disampaikan saat rapat pleno, hari ini, Selasa (1/12).
Akbar menjelaskan permintaan tersebut diawali pernyataan Wakil Ketua MKD dari Golkar, Kahar Muzakir. Setelah itu, dua anggota Golkar lainnya juga meminta hal sama. "Pak Kahar minta case closed dan dibenarkan oleh dua anggota lainnya," kata Akbar di sela-sela rapat, Selasa (1/12).
Akbar menuturkan, Fraksi Golkar berdalih soal verifikasi bukti rekaman dari Menteri Sudirman Said yang dinilai belum utuh. Itu dijadikan dalih meminta penghentian kasus ini.
Golkar tidak sendiri. Fraksi Gerindra dan PPP juga membantu agar kasus tersebut tidak dilanjutkan. "Yang getol meminta itu bukan cuman Golkar, tapi juga dibantu Gerindra dan PPP yang terus bermanuver," bebernya.
Akbar mengaku heran dengan permintaan tersebut. Dia tidak habis pikir kenapa kasus sebesar ini malah diminta untuk ditutup. "Bagi saya tidak ada alasan untuk kasus ini diberhentikan, apa alasannya? Jujur saya bingung dengan permintaan dengan rekomendasi penghentian kasus ini," ucapnya.
Sampai saat ini, rapat pleno masih terus berlangsung.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaGolkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Reaksi PSI?
Grace hanya menekankan partai pengusung Prabowo-Gibran tidak hanya Golkar.
Baca Selengkapnya